Kuba: AS Lakukan Kampanye Kotor Terhadap Bantuan Medis Kami
loading...

Kuba mengecam apa yang mereka sebut kampanye kotor yang diduga dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) untuk mendiskreditkan kerja sama medis internasional Havana. Foto/Ist
A
A
A
HAVANA - Kuba mengecam apa yang mereka sebut kampanye kotor yang diduga dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) untuk mendiskreditkan kerja sama medis internasional Havana dan menarik dokternya dari Brazil. Kuba mengatakan, sebagian dari kampanye itu, AS telah melancarkan serangkaian tekanan dan pemerasan terhadap Organisasi Kesehatan Pan-Amerika (PAHO).
"Di bawah ancaman membatalkan pembayaran kontribusi finansialnya, AS, kontributor utama anggaran PAHO, telah memaksa sekretariat organisasi untuk menerima apa yang disebut audit eksternal atas peran PAHO dalam Program Lebih Dokter Brazil, yang melibatkan partisipasi ribuan profesional Kuba, atas permintaan tegas dari pemerintah Partai Buruh," kata Kementerian Luar Negeri Kuba.
"Program tersebut telah menjadi target kampanye penghinaan paling kasar yang diluncurkan oleh AS dan pemerintah Brazil saat ini," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (1/10/2020).
Kementerian itu menyebut kekhawatiran Washington tentang kerja sama Kuba dengan program tersebut tidak sah atau relevan, dan mendesak PAHO untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. ( Baca juga: Debat Trump-Biden Bikin Rupiah Menguat Nih! )
Kuba mengatakan, berkat program tersebut, para dokter Kuba di Brasil membantu lebih dari 113 juta pasien di lebih dari 3.600 kota dan memberikan perlindungan kesehatan permanen kepada 60 juta warga Brasil. Havana mengutip survei oleh Universitas Federal Minas Gerais di Brazil yang mengatakan 95% pasien menunjukkan mereka senang atau sangat senang dengan program tersebut.
"Jika Kuba tidak dipaksa untuk menarik dokternya dari Brazil, mereka dapat berkontribusi untuk mengatasi dan mengendalikan pandemi Covid-19 di negara itu, yang saat ini merupakan negara kedua yang paling terkena dampak penyakit ini di dunia," katanya.
Kementerian menggarisbawahi bahwa keputusan penarikan itu dibuat karena perilaku merendahkan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, yang mengambil sikap menghina dan mengancam para pekerja kesehatan Kuba. ( Baca juga: Intelijen AS Peringatkan Ancaman Ekstremis Terkait Pemilu )
"Upaya pemerintah AS untuk memanipulasi badan internasional dan regional sesuai keinginannya menjijikkan. AS melangkah lebih jauh dari itu dan menentang pemilihan Kuba sebagai anggota Komite Eksekutif PAHO, sebuah tindakan yang gagal berhasil berkat dukungan bulat yang diterima pencalonan Kuba," tukasnya.
"Di bawah ancaman membatalkan pembayaran kontribusi finansialnya, AS, kontributor utama anggaran PAHO, telah memaksa sekretariat organisasi untuk menerima apa yang disebut audit eksternal atas peran PAHO dalam Program Lebih Dokter Brazil, yang melibatkan partisipasi ribuan profesional Kuba, atas permintaan tegas dari pemerintah Partai Buruh," kata Kementerian Luar Negeri Kuba.
"Program tersebut telah menjadi target kampanye penghinaan paling kasar yang diluncurkan oleh AS dan pemerintah Brazil saat ini," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (1/10/2020).
Kementerian itu menyebut kekhawatiran Washington tentang kerja sama Kuba dengan program tersebut tidak sah atau relevan, dan mendesak PAHO untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. ( Baca juga: Debat Trump-Biden Bikin Rupiah Menguat Nih! )
Kuba mengatakan, berkat program tersebut, para dokter Kuba di Brasil membantu lebih dari 113 juta pasien di lebih dari 3.600 kota dan memberikan perlindungan kesehatan permanen kepada 60 juta warga Brasil. Havana mengutip survei oleh Universitas Federal Minas Gerais di Brazil yang mengatakan 95% pasien menunjukkan mereka senang atau sangat senang dengan program tersebut.
"Jika Kuba tidak dipaksa untuk menarik dokternya dari Brazil, mereka dapat berkontribusi untuk mengatasi dan mengendalikan pandemi Covid-19 di negara itu, yang saat ini merupakan negara kedua yang paling terkena dampak penyakit ini di dunia," katanya.
Kementerian menggarisbawahi bahwa keputusan penarikan itu dibuat karena perilaku merendahkan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, yang mengambil sikap menghina dan mengancam para pekerja kesehatan Kuba. ( Baca juga: Intelijen AS Peringatkan Ancaman Ekstremis Terkait Pemilu )
"Upaya pemerintah AS untuk memanipulasi badan internasional dan regional sesuai keinginannya menjijikkan. AS melangkah lebih jauh dari itu dan menentang pemilihan Kuba sebagai anggota Komite Eksekutif PAHO, sebuah tindakan yang gagal berhasil berkat dukungan bulat yang diterima pencalonan Kuba," tukasnya.
(esn)
Lihat Juga :