AS Didesak Membom Negara Komunis Kuba
loading...
A
A
A
MIAMI - Pemerintah Amerika Serikat (AS) didesak melakukan intervensi militer dengan membombardir Kuba setelah protes besar anti-pemerintah pecah di negara komunis tersebut. Desakan untuk menyerang negara warisan Fidel Castro itu muncul dari Wali Kota Miami Francis Suarez.
Suarez mengatakan serangan AS sebelumnya di tempat lain—dari Panama ke Kosovo—telah berjalan dengan baik.
Kuba, kata Suarez kepada Fox News dalam sebuah wawancara, merupakan ancaman bagi AS karena mengekspor komunisme ke seluruh belahan Bumi.
Suarez mengeklaim, Kuba tak hanya sebagai salah satu pengedar narkoba terbesar di kawasan Amerika Latin, tapi negara itu juga menjadi pendukung terorisme seperti yang ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat.
“[Kuba] mengekspor komunisme ke seluruh belahan Bumi dan di seluruh dunia dan telah melakukannya selama beberapa dekade dan itu adalah sesuatu yang harus menarik perhatian keamanan nasional AS,” kata wali kota tersebut.
Dia kemudian menyarankan AS mengambil pemerintah Kuba dengan beberapa cara yang mirip dengan penangkapan pemimpin terkenal yang juga penyelundup narkoba Panama; Manuel Noriega, tahun tahun 1990.
Noriega merupakan sekutu AS yang kehilangan status favoritnya setelah terungkap bahwa dia juga telah memberikan data intelijen ke negara lain, termasuk Kuba, yang bertentangan dengan Washington.
Suarez berpendapat Panama telah menikmati demokrasi damai selama puluhan tahun sejak tersingkirnya Noriega. Namun, secara internasional, Panama memiliki reputasi yang dipertanyakan sebagai surga pajak bagi orang kaya, sebagaimana terungkap dalam paparan Panama Papers tahun 2018.
Suarez mengatakan serangan AS sebelumnya di tempat lain—dari Panama ke Kosovo—telah berjalan dengan baik.
Kuba, kata Suarez kepada Fox News dalam sebuah wawancara, merupakan ancaman bagi AS karena mengekspor komunisme ke seluruh belahan Bumi.
Suarez mengeklaim, Kuba tak hanya sebagai salah satu pengedar narkoba terbesar di kawasan Amerika Latin, tapi negara itu juga menjadi pendukung terorisme seperti yang ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat.
“[Kuba] mengekspor komunisme ke seluruh belahan Bumi dan di seluruh dunia dan telah melakukannya selama beberapa dekade dan itu adalah sesuatu yang harus menarik perhatian keamanan nasional AS,” kata wali kota tersebut.
Dia kemudian menyarankan AS mengambil pemerintah Kuba dengan beberapa cara yang mirip dengan penangkapan pemimpin terkenal yang juga penyelundup narkoba Panama; Manuel Noriega, tahun tahun 1990.
Noriega merupakan sekutu AS yang kehilangan status favoritnya setelah terungkap bahwa dia juga telah memberikan data intelijen ke negara lain, termasuk Kuba, yang bertentangan dengan Washington.
Suarez berpendapat Panama telah menikmati demokrasi damai selama puluhan tahun sejak tersingkirnya Noriega. Namun, secara internasional, Panama memiliki reputasi yang dipertanyakan sebagai surga pajak bagi orang kaya, sebagaimana terungkap dalam paparan Panama Papers tahun 2018.