Gencatan Senjata di Aleppo Berakhir
A
A
A
DAMASKUS - Gencatan senjata yang diberlakukan selama 10 jam oleh pemerintah Rusia dan Suriah di Aleppo telah berkahir. Rusia menyebut, gencatan senjata selama 10 jam tersebut adalah kesempatan terakhir untuk pemberontak meninggalkan daerah yang terkepung.
Sekitar 250 ribu orang terjebak di wilayah timur Aleppo ditengah krisis makan dan kekurangan media. "Tidak ada seorang pun yang meninggalkan Aleppo," ucap seorang aktivis seperti dikutip dari laman BBC, Sabtu (5/11/2016).
Pasca berakhirnya gencatan senjata tersebut, Rusia dan Suriah sekarang bersiap untuk melanjutakn serangan terhadap wilayah timur Aleppo yang dikuasai pasukan pemberontak. Sementara pasukan pemberontak terus melakukan serangan balasan yang ditujukan untuk menghancurkan pengepungan. Rusia mengatakan dua tentaranya terluka akibat serangan tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Suriah menyebarkan pesan tertulis yang ditujukan kepada warga sipil untuk meninggalkan Aleppo timur. Sedangkan kepada pihak oposisi, pemerintah menegaskan berhenti melawan atau mati sembari menambahkan mereka akan menghancurkan pemimpin kelompok.
Pasukan pemerintah telah mengepung wilayah Aleppo timur yang dikuasai pemberontak di hampir terus-menerus sejak Juli. Ini adalah kedua kalinya Rusia dan pemerintah Suriah mengatakan akan menyiapkan koridor untuk evakuasi. Namun, gencatan senjata sepihak terakhir pada bulan Oktober lalu berakhir dengan tidak adanya warga yang meninggalkan Aleppo setelah lebih dari tiga hari.
Sekitar 250 ribu orang terjebak di wilayah timur Aleppo ditengah krisis makan dan kekurangan media. "Tidak ada seorang pun yang meninggalkan Aleppo," ucap seorang aktivis seperti dikutip dari laman BBC, Sabtu (5/11/2016).
Pasca berakhirnya gencatan senjata tersebut, Rusia dan Suriah sekarang bersiap untuk melanjutakn serangan terhadap wilayah timur Aleppo yang dikuasai pasukan pemberontak. Sementara pasukan pemberontak terus melakukan serangan balasan yang ditujukan untuk menghancurkan pengepungan. Rusia mengatakan dua tentaranya terluka akibat serangan tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Suriah menyebarkan pesan tertulis yang ditujukan kepada warga sipil untuk meninggalkan Aleppo timur. Sedangkan kepada pihak oposisi, pemerintah menegaskan berhenti melawan atau mati sembari menambahkan mereka akan menghancurkan pemimpin kelompok.
Pasukan pemerintah telah mengepung wilayah Aleppo timur yang dikuasai pemberontak di hampir terus-menerus sejak Juli. Ini adalah kedua kalinya Rusia dan pemerintah Suriah mengatakan akan menyiapkan koridor untuk evakuasi. Namun, gencatan senjata sepihak terakhir pada bulan Oktober lalu berakhir dengan tidak adanya warga yang meninggalkan Aleppo setelah lebih dari tiga hari.
(ian)