AS Tarik Penasehat Militer Buat Koalisi Arab
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat telah menarik puluhan penasehat militer yang membantu serangan udara koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. Dari 45 penasehat pembantu yang dikirim pada tahun lalu, AS hanya menyisakan 5 orang untuk tetap menjadi bagian dari Joint Combined Planning Cell.
Sumber-sumber di AS membantah jika langkah ini diambil karena meningkatnya kecaman dari kelompok hak asasi manusia atas jumlah korban warga sipil yang disebabkan serangan udara koalisi Arab. Namun, Pentagon mengaku khawatir dengan konflik di Yaman yang membawa bahwa kelaparan dan kerugian lebih dari USD14 miliar akibat kerusakan infrastruktur dan kerugian ekonomi.
"Kerjasama yang kami telah diperpanjang ke Arab Saudi sejak konflik meningkat lagi sederhana dan itu bukan cek kosong," kata juru bicara Pentagon Adam Stump dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (21/8/2016).
"Bahkan ketika kita membantu warga Saudi mengenai integritas teritorial mereka, itu tidak berarti bahwa kita akan menahan diri dari mengungkapkan keprihatinan kami tentang perang di Yaman dan bagaimana ia telah dilancarkan," kata Stump lagi.
"Dalam diskusi kami dengan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, kami telah menekankan untuk meminimalkan jumlah korban sipil," imbuhnya.
Namun, Pentagon menyatakan tidak turut serta dalam keputusan Saudi menentukan target serangan sebagai pemimpin koalisi Arab. "Pada titik itu, personil militer AS tidak memberikan persetujuan langsung atau implisit dalam pemilihan target atau pelaksanaannya," kata Stump.
Sumber-sumber di AS membantah jika langkah ini diambil karena meningkatnya kecaman dari kelompok hak asasi manusia atas jumlah korban warga sipil yang disebabkan serangan udara koalisi Arab. Namun, Pentagon mengaku khawatir dengan konflik di Yaman yang membawa bahwa kelaparan dan kerugian lebih dari USD14 miliar akibat kerusakan infrastruktur dan kerugian ekonomi.
"Kerjasama yang kami telah diperpanjang ke Arab Saudi sejak konflik meningkat lagi sederhana dan itu bukan cek kosong," kata juru bicara Pentagon Adam Stump dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (21/8/2016).
"Bahkan ketika kita membantu warga Saudi mengenai integritas teritorial mereka, itu tidak berarti bahwa kita akan menahan diri dari mengungkapkan keprihatinan kami tentang perang di Yaman dan bagaimana ia telah dilancarkan," kata Stump lagi.
"Dalam diskusi kami dengan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, kami telah menekankan untuk meminimalkan jumlah korban sipil," imbuhnya.
Namun, Pentagon menyatakan tidak turut serta dalam keputusan Saudi menentukan target serangan sebagai pemimpin koalisi Arab. "Pada titik itu, personil militer AS tidak memberikan persetujuan langsung atau implisit dalam pemilihan target atau pelaksanaannya," kata Stump.
(ian)