Jepang Prihatin China Bangun Pos Militer di Daerah Sengketa
A
A
A
SINGAPURA - Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani, menyatakan keprihatinan yang serius terhadap kegiatan China di Laut China Timur. Hal itu diungkapkannya pada pertemuan puncak keamanan di Singapura.
Dalam pertemuan itu, Nakatani mengatakan, ia sangat prihatin atas pembangunan pos-pos militer di sejumlah daerah yang disengketakan. Ia juga menekankan bahwa tidak ada negara yang menjadi "pihak luar" jika itu menyangkut permasalahan regional seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (4/6/2016).
Jepang dan China terlibat sengketa wilayah di Kepulauan Senkaku, yang berada di Laut China Timur. Perselisihan menjadi makin parah setelah China mengirim kapal perang ke perairan di sekitar pulau-pulau pada tahun 2012. Kejadian itu setelah Jepang menyatakan telah membeli mereka dari pihak swasta.
Pada tahun 2014, Jepang dan China sepakat untuk mengurangi ketegangan atas pulau-pulau yang disengketakan. Namun, kapal China berulang kali menerobos perairan internasional Jepang di sekitar Kepulauan Senkaku di tahun 2015.
Dalam pertemuan itu, Nakatani mengatakan, ia sangat prihatin atas pembangunan pos-pos militer di sejumlah daerah yang disengketakan. Ia juga menekankan bahwa tidak ada negara yang menjadi "pihak luar" jika itu menyangkut permasalahan regional seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (4/6/2016).
Jepang dan China terlibat sengketa wilayah di Kepulauan Senkaku, yang berada di Laut China Timur. Perselisihan menjadi makin parah setelah China mengirim kapal perang ke perairan di sekitar pulau-pulau pada tahun 2012. Kejadian itu setelah Jepang menyatakan telah membeli mereka dari pihak swasta.
Pada tahun 2014, Jepang dan China sepakat untuk mengurangi ketegangan atas pulau-pulau yang disengketakan. Namun, kapal China berulang kali menerobos perairan internasional Jepang di sekitar Kepulauan Senkaku di tahun 2015.
(ian)