Kejaksaan Swedia Ngotot Seret Assange ke Pengadilan
A
A
A
STOCKHOLM - Pihak Kejaksaan Swedia mengaku akan memaksa pihak pengadilan untuk melanjutkan penyelidikan pemerkosaan yang dilakukan oleh pemilik situs kontroversial WikiLeaks, Julian Assange. Hal ini dilakukan pihak Kejaksaan Swedia setelah mereka membatalkan tiga tuduhan lain karena kasus yang ditangani terancam kadaluarsa.
Sebelumnya, pihak Kejaksaan Swedia mendakwa Assange dengan tiga tuduhan, yaitu penganiayaan seksual, kasus pemaksaan dan kasus pelecehan seksual. Namun, ketiga tuduhan ini terancam kadaluarsa.
"Saya terpaksa menghentikan penyelidikan terhadap kejahatan ini karena undang-undang memberlakukan batasan waktu," ujar Direktur Umum Kejaksaan Swedia, Marianne, seperti disutat dari Reuters, Kamis (13/8/2015).
Assange sendiri telah menyangkal semua tuduhan yang ditujukan kepadanya. Ia saat ini berada dalam gedung Kedutaan Besar Ekuador di Inggris yang telah memberikan suaka kepadanya sejak Juni 2012. Langkah ini pun dikecam oleh Marianne.
"Julian Assange atas kemauannya sendiri telah menghindari proses hukum dan mencari perlindungan di Keduataan Ekuador," cetus Marianne.
Menurut Marriane, pihaknya telah melayangkan surat untuk memeriksa Assange di Kedubes Ekuador. Namun hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan jawaban. "Saya masih berharap, walau bagaimanapun, saya dapat melakukan pemeriksaan. Saat ini sedang berlangsung negosiasi Pemerintah Swedia dengan Ekuador," jelas Marianne.
Assange sendiri tampaknya enggan keluar dari Kedubes Ekuador. Ia yakin, jika keluar dari Kedubes Ekuador, maka dirinya akan langsung diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadiri persidangan.
"Saya sangat kecewa. Semua ini tidak perlu dilakukan. Saya tidak bersalah," ujarnya lewat surat elektronik sembari menambahkan tindakan Jaksa Swedia telah melampaui kewenangannya.
Sebelumnya, pihak Kejaksaan Swedia mendakwa Assange dengan tiga tuduhan, yaitu penganiayaan seksual, kasus pemaksaan dan kasus pelecehan seksual. Namun, ketiga tuduhan ini terancam kadaluarsa.
"Saya terpaksa menghentikan penyelidikan terhadap kejahatan ini karena undang-undang memberlakukan batasan waktu," ujar Direktur Umum Kejaksaan Swedia, Marianne, seperti disutat dari Reuters, Kamis (13/8/2015).
Assange sendiri telah menyangkal semua tuduhan yang ditujukan kepadanya. Ia saat ini berada dalam gedung Kedutaan Besar Ekuador di Inggris yang telah memberikan suaka kepadanya sejak Juni 2012. Langkah ini pun dikecam oleh Marianne.
"Julian Assange atas kemauannya sendiri telah menghindari proses hukum dan mencari perlindungan di Keduataan Ekuador," cetus Marianne.
Menurut Marriane, pihaknya telah melayangkan surat untuk memeriksa Assange di Kedubes Ekuador. Namun hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan jawaban. "Saya masih berharap, walau bagaimanapun, saya dapat melakukan pemeriksaan. Saat ini sedang berlangsung negosiasi Pemerintah Swedia dengan Ekuador," jelas Marianne.
Assange sendiri tampaknya enggan keluar dari Kedubes Ekuador. Ia yakin, jika keluar dari Kedubes Ekuador, maka dirinya akan langsung diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadiri persidangan.
"Saya sangat kecewa. Semua ini tidak perlu dilakukan. Saya tidak bersalah," ujarnya lewat surat elektronik sembari menambahkan tindakan Jaksa Swedia telah melampaui kewenangannya.
(esn)