Heroik, Para Muslim Tunisia Tawarkan Diri Ditembak Peneror
A
A
A
TUNIS - Kisah heroik diungkap para korban yang selamat dari teror berdarah di Hotel Imperial (Bellevue) Marhaba , Tunisia. Yakni, para staf hotel yang beragama Islam membentuk perisai manusia untuk melindungi para turis Barat yang jadi target pelaku teror.
John Yeoman, 46, salah satu turis Inggris yang selamat menceritakan para staf hotel yang beragama membantuk barikade manusia dan menawarkan diri untuk ditembak pertama kali oleh penyerang bernama Seifeddine Rezgui, 23.
Yemoan masih ingat salah satu staf hotel yang beragama Islam berteriak kepada Rezgui yang membidikkan senapan Kalashnikov pada hari Jumat pekan lalu.”Anda harus membunuh kami pertama kali,” kata Yemoan, menirukan ucapan salah satu warga Muslim yang jadi staf hotel.
Pria bersenjata itu lantas mengatakan bahwa targetnya bukan staf hotel tapi para turis Barat. Tapi, para staf hotel tetap menawarkan diri untuk ditemba.”Anda akan harus melewati kami, tapi kami Muslim,” lanjut staf hotel itu yang diingat Yemoan, Senin (29/6/2015), seperti dikutip Daily Mail.
“Staf dari Bellevuemenakjubkan, benar-benar baik,” kata Yemoan. Dia berbagi kisah dengan korban lain yang selamat setelah tiba di Bandara Manchester, dua hari setelah teror berdarah melanda hotel itu. Sebanyak 38 orang tewas dalam aksi penembakan di hotel tersebut. Dari jumlah itu, sekitar 15 orang orang diketahui warga Inggris.
Cheryl Mellor, 55, turis Barat lainnya yang selamat menceritakan bahwa dia berbaring tak bergerak di pantai hanya beberapa saat setelah melihat suaminya tewas. Rezgui tiba di hotel itu dengan membawa senapan Kalashnikov yang disembunyikan di dalam payung.
John Yeoman, 46, salah satu turis Inggris yang selamat menceritakan para staf hotel yang beragama membantuk barikade manusia dan menawarkan diri untuk ditembak pertama kali oleh penyerang bernama Seifeddine Rezgui, 23.
Yemoan masih ingat salah satu staf hotel yang beragama Islam berteriak kepada Rezgui yang membidikkan senapan Kalashnikov pada hari Jumat pekan lalu.”Anda harus membunuh kami pertama kali,” kata Yemoan, menirukan ucapan salah satu warga Muslim yang jadi staf hotel.
Pria bersenjata itu lantas mengatakan bahwa targetnya bukan staf hotel tapi para turis Barat. Tapi, para staf hotel tetap menawarkan diri untuk ditemba.”Anda akan harus melewati kami, tapi kami Muslim,” lanjut staf hotel itu yang diingat Yemoan, Senin (29/6/2015), seperti dikutip Daily Mail.
“Staf dari Bellevuemenakjubkan, benar-benar baik,” kata Yemoan. Dia berbagi kisah dengan korban lain yang selamat setelah tiba di Bandara Manchester, dua hari setelah teror berdarah melanda hotel itu. Sebanyak 38 orang tewas dalam aksi penembakan di hotel tersebut. Dari jumlah itu, sekitar 15 orang orang diketahui warga Inggris.
Cheryl Mellor, 55, turis Barat lainnya yang selamat menceritakan bahwa dia berbaring tak bergerak di pantai hanya beberapa saat setelah melihat suaminya tewas. Rezgui tiba di hotel itu dengan membawa senapan Kalashnikov yang disembunyikan di dalam payung.
(mas)