Mantan Tentara Prancis Minta Suaka di Rusia
loading...
A
A
A
PARIS - Seorang mantan prajurit dan sukarelawan militer Prancis, Adrien Bocquet, diduga telah meminta suaka di Rusia.
Kantor berita RIA melaporkan pada Rabu (11/1/2023), mengutip "sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui situasi tersebut".
Orang Prancis itu sebelumnya telah berulang kali melakukan perjalanan ke Ukraina dan Donbass serta mengklaim dia telah menyaksikan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Ukraina.
“Seorang mantan prajurit Prancis, Adrien Bocquet, telah mendekati pihak berwenang Rusia dan meminta mereka memberinya suaka politik,” ungkap sumber itu kepada RIA.
Sumber itu menambahkan permohonan suaka seharusnya diajukan pada pertengahan Desember. Pihak berwenang Rusia sejauh ini belum mengomentari perkembangan tersebut.
Bocquet pertama kali melakukan perjalanan ke Ukraina sebagai sukarelawan yang mengirimkan bantuan kemanusiaan musim semi lalu.
Saat itu, dia dikabarkan mengunjungi Lviv dan Kiev serta pinggiran kota, termasuk Bucha.
Kiev menuduh pasukan Rusia melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil di kota itu, yang ditarik pasukan Rusia pada akhir Maret. Moskow berulang kali membantah semua tuduhan itu.
Kantor berita RIA melaporkan pada Rabu (11/1/2023), mengutip "sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui situasi tersebut".
Orang Prancis itu sebelumnya telah berulang kali melakukan perjalanan ke Ukraina dan Donbass serta mengklaim dia telah menyaksikan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Ukraina.
“Seorang mantan prajurit Prancis, Adrien Bocquet, telah mendekati pihak berwenang Rusia dan meminta mereka memberinya suaka politik,” ungkap sumber itu kepada RIA.
Sumber itu menambahkan permohonan suaka seharusnya diajukan pada pertengahan Desember. Pihak berwenang Rusia sejauh ini belum mengomentari perkembangan tersebut.
Bocquet pertama kali melakukan perjalanan ke Ukraina sebagai sukarelawan yang mengirimkan bantuan kemanusiaan musim semi lalu.
Saat itu, dia dikabarkan mengunjungi Lviv dan Kiev serta pinggiran kota, termasuk Bucha.
Kiev menuduh pasukan Rusia melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil di kota itu, yang ditarik pasukan Rusia pada akhir Maret. Moskow berulang kali membantah semua tuduhan itu.