Mantan Tentara Prancis Minta Suaka di Rusia
loading...
A
A
A
Setelah kembali ke Prancis pada bulan Mei, Bocquet memberikan wawancara kepada Radio Sud Prancis, di mana dia mengaku menyaksikan pelecehan tawanan perang Rusia di tangan tentara Ukraina.
Orang Prancis itu menuduh tentara Ukraina menyiksa dan membunuh warga sipil dan mengklaim media Prancis menyembunyikannya.
Dia juga mengatakan bahwa dia sendiri ditahan oleh tentara Ukraina selama sepuluh jam.
Musim panas lalu, dia mulai melakukan perjalanan ke wilayah Donbass yang dikendalikan pasukan Rusia dan milisi lokal sambil menerbitkan laporan tentang situasi di lapangan di saluran Telegramnya.
Di sana, dia menulis senjata seperti howitzer Caesar, yang dipasok Prancis ke Ukraina, akhirnya melukai warga sipil di Donbass.
Pada bulan Oktober, Bocquet mengklaim dia diserang “militan” yang terkait dengan Dinas Keamanan Ukraina (SBU) di Istanbul.
Orang Prancis itu juga menerbitkan foto dirinya berbaring di tempat tidur dengan beberapa luka yang terlihat di wajah dan satu tangannya.
Keesokan harinya, Kementerian Luar Negeri Prancis menerbitkan pernyataan yang mengatakan "tidak memiliki informasi" tentang insiden tersebut.
Bocquet sendiri sejauh ini belum mengomentari permohonan suaka yang dilaporkannya.
Orang Prancis itu menuduh tentara Ukraina menyiksa dan membunuh warga sipil dan mengklaim media Prancis menyembunyikannya.
Dia juga mengatakan bahwa dia sendiri ditahan oleh tentara Ukraina selama sepuluh jam.
Musim panas lalu, dia mulai melakukan perjalanan ke wilayah Donbass yang dikendalikan pasukan Rusia dan milisi lokal sambil menerbitkan laporan tentang situasi di lapangan di saluran Telegramnya.
Di sana, dia menulis senjata seperti howitzer Caesar, yang dipasok Prancis ke Ukraina, akhirnya melukai warga sipil di Donbass.
Pada bulan Oktober, Bocquet mengklaim dia diserang “militan” yang terkait dengan Dinas Keamanan Ukraina (SBU) di Istanbul.
Orang Prancis itu juga menerbitkan foto dirinya berbaring di tempat tidur dengan beberapa luka yang terlihat di wajah dan satu tangannya.
Keesokan harinya, Kementerian Luar Negeri Prancis menerbitkan pernyataan yang mengatakan "tidak memiliki informasi" tentang insiden tersebut.
Bocquet sendiri sejauh ini belum mengomentari permohonan suaka yang dilaporkannya.
(sya)