Putin: Musuh-musuh Rusia Salah Memprediksi Nasib Moskow
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tak satu pun dari perkiraan suram yang dibuat Barat tentang nasib Rusia pada tahun 2022 telah terjadi.
Pernyataan Putin pada Rabu (11/1/2023) itu muncul ketika dia mengomentari kegagalan Barat mengganggu ekonomi nasional.
“Tidak ada yang diprediksi musuh kami yang terjadi pada kami,” ujar Putin sambil berterima kasih kepada pemerintah atas kerja efektifnya sepanjang tahun 2022, yang membantu Rusia menahan tekanan internasional di tengah sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
“Tidak sedikit, itu adalah hasil kerja pemerintah,” ujar dia.
Presiden kemudian mengatakan masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengamankan pembangunan independen Rusia yang benar-benar berdaulat terlepas dari semua tekanan dan ancaman eksternal.
Dia menyoroti fakta lebih banyak upaya harus ditujukan untuk memasok pasukan Rusia yang terlibat dalam konflik di Ukraina.
“Rusia juga harus memperluas kapasitas teknologi ekonominya dan mendorong terciptanya industri dan tempat kerja baru, sambil memperkuat sektor keuangan, industri pertanian, dan beberapa bidang ekonomi lainnya,” ungkap Putin.
Menyusul dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, AS dan sekutunya di Eropa dan sekitarnya memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow, menargetkan seluruh sektor ekonominya, termasuk keuangan dan perbankan serta industri penerbangan dan luar angkasa.
Pada bulan Desember, Uni Eropa (UE), bersama dengan negara-negara G7 dan Australia, memperkenalkan batasan harga minyak lintas laut Rusia, ditetapkan sebesar USD60 per barel.
Pernyataan Putin pada Rabu (11/1/2023) itu muncul ketika dia mengomentari kegagalan Barat mengganggu ekonomi nasional.
“Tidak ada yang diprediksi musuh kami yang terjadi pada kami,” ujar Putin sambil berterima kasih kepada pemerintah atas kerja efektifnya sepanjang tahun 2022, yang membantu Rusia menahan tekanan internasional di tengah sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
“Tidak sedikit, itu adalah hasil kerja pemerintah,” ujar dia.
Presiden kemudian mengatakan masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengamankan pembangunan independen Rusia yang benar-benar berdaulat terlepas dari semua tekanan dan ancaman eksternal.
Dia menyoroti fakta lebih banyak upaya harus ditujukan untuk memasok pasukan Rusia yang terlibat dalam konflik di Ukraina.
“Rusia juga harus memperluas kapasitas teknologi ekonominya dan mendorong terciptanya industri dan tempat kerja baru, sambil memperkuat sektor keuangan, industri pertanian, dan beberapa bidang ekonomi lainnya,” ungkap Putin.
Menyusul dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, AS dan sekutunya di Eropa dan sekitarnya memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow, menargetkan seluruh sektor ekonominya, termasuk keuangan dan perbankan serta industri penerbangan dan luar angkasa.
Pada bulan Desember, Uni Eropa (UE), bersama dengan negara-negara G7 dan Australia, memperkenalkan batasan harga minyak lintas laut Rusia, ditetapkan sebesar USD60 per barel.