Profil Salva Kiir Mayardit, Presiden Sudan Selatan yang Viral Karena Video di Media Sosial
loading...
A
A
A
JUBA - Enam jurnalis ditangkap oleh pihak keamanan Sudan Selatan. Hal ini terkait penyebaran video viral yang menunjukkan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit yang tampak mengompol pada suatu acara.
Pada rekaman video tersebut tampak noda hitam yang menyebar di celana abu-abu Presiden Sudan Selatan itu ketika berdiri menyanyikan lagu kebangsaan di acara pada bulan Desember 2022.
Salva Kiir Mayardit merupakan presiden Sudan Selatan pertama sejak 2011. Ia lahir dalam keluarga suku Dinka di wilayah selatan Sudan.
Pada 1960-an, Kiir Mayardit mengikuti perang saudara Sudan dan bergabung dengan Anya Nya, gerakan separatis selatan dalam perang melawan pemerintah Sudan yang berbasis di utara.
Setelah pertempuran berakhir, ia masuk ke tentara nasional Sudan. Pada 1983, Kiir Mayardit dan Kol John Garang de Mabior membelot dari tentara Sudan.
Bersama Garang de Mabior, Kiir Mayardit membantu pembentukan SPLM (Sudanese People's Liberation Movement) dan SPLA (Sudan People's Liberation Army).
Di SPLA, Kiir Mayardit merupakan salah satu deputi tertinggi dan memegang jabatan sebagai komandan dan wakil dewan.
Pada Januari 2005, ia terlibat dalam penyelesaian Perdamaian Komprehensif Agreement (CPA). CPA ini mengakhiri 21 tahun perang saudara antara utara dan selatan Sudan.
Sesuai ketentuan CPA, wilayah semiotonom Sudan Selatan didirikan pada 2005. Lalu, pada Juli 2005, Garang de Mabior diangkat menjadi presiden wilayah tersebut serta wakil presiden pertama.
Diketahui, Garang de Mabior meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter. Karena itu, pada Agustus 2005, Kiir Mayardit mencalonkan diri untuk menjadi penerus Garang de Mabior sebagai wakil presiden pertama pemerintah Sudan dan presiden pemerintah Sudan Selatan selama masa transisi pada Januari 2005-Juli 2011.
Pada 2010, ia mencalonkan diri pada pemilu Sudan Selatan. Ia berhasil memperoleh 93% suara dan menjabat sebgai presiden Sudan Selatan.
Kemudian pada Januari 2011, diadakan referendum Sudan Selatan, di mana orang-orang Sudan Selatan memberikan suaranya dengan hasil yang mendukung kemerdekaan.
Kiir Mayardit pun resmi menjadi Presiden Sudan Selatan pada Juli 2011. Sebagai Presiden Sudan Selatan, ia menghadapai tantangan seperti menciptakan infrastruktur untuk mendukung negara yang baru lahir hingga menangani kerawanan pangan.
Pada rekaman video tersebut tampak noda hitam yang menyebar di celana abu-abu Presiden Sudan Selatan itu ketika berdiri menyanyikan lagu kebangsaan di acara pada bulan Desember 2022.
Salva Kiir Mayardit merupakan presiden Sudan Selatan pertama sejak 2011. Ia lahir dalam keluarga suku Dinka di wilayah selatan Sudan.
Pada 1960-an, Kiir Mayardit mengikuti perang saudara Sudan dan bergabung dengan Anya Nya, gerakan separatis selatan dalam perang melawan pemerintah Sudan yang berbasis di utara.
Setelah pertempuran berakhir, ia masuk ke tentara nasional Sudan. Pada 1983, Kiir Mayardit dan Kol John Garang de Mabior membelot dari tentara Sudan.
Bersama Garang de Mabior, Kiir Mayardit membantu pembentukan SPLM (Sudanese People's Liberation Movement) dan SPLA (Sudan People's Liberation Army).
Di SPLA, Kiir Mayardit merupakan salah satu deputi tertinggi dan memegang jabatan sebagai komandan dan wakil dewan.
Pada Januari 2005, ia terlibat dalam penyelesaian Perdamaian Komprehensif Agreement (CPA). CPA ini mengakhiri 21 tahun perang saudara antara utara dan selatan Sudan.
Sesuai ketentuan CPA, wilayah semiotonom Sudan Selatan didirikan pada 2005. Lalu, pada Juli 2005, Garang de Mabior diangkat menjadi presiden wilayah tersebut serta wakil presiden pertama.
Diketahui, Garang de Mabior meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter. Karena itu, pada Agustus 2005, Kiir Mayardit mencalonkan diri untuk menjadi penerus Garang de Mabior sebagai wakil presiden pertama pemerintah Sudan dan presiden pemerintah Sudan Selatan selama masa transisi pada Januari 2005-Juli 2011.
Pada 2010, ia mencalonkan diri pada pemilu Sudan Selatan. Ia berhasil memperoleh 93% suara dan menjabat sebgai presiden Sudan Selatan.
Kemudian pada Januari 2011, diadakan referendum Sudan Selatan, di mana orang-orang Sudan Selatan memberikan suaranya dengan hasil yang mendukung kemerdekaan.
Kiir Mayardit pun resmi menjadi Presiden Sudan Selatan pada Juli 2011. Sebagai Presiden Sudan Selatan, ia menghadapai tantangan seperti menciptakan infrastruktur untuk mendukung negara yang baru lahir hingga menangani kerawanan pangan.
(sya)