Jenderal Ini Diultimatum, Pilih Selingkuhan dan Dipecat atau Kembali ke Pelukan Istri

Kamis, 05 Januari 2023 - 12:44 WIB
loading...
Jenderal Ini Diultimatum,...
Letnan Jenderal Hun Chea (kanan), petinggi Kepolisian Nasional Kamboja yang juga keponakan PM Hun Sen diultimatum untuk meninggalkan wanita selingkuhannya dan kembali ke pelukan sang istri. Foto/SPM via Khmer Times
A A A
PHNOM PENH - Seorang jenderal polisi Kamboja mendapat ultimatum keras dari Perdana Menteri (PM) Hun Sen untuk meninggalkan wanita selingkuhannya dan kembali ke pelukan sang istri. Jika menolak, dia akan dipecat.

Perwira yang mendapat ultimatum itu adalah Letnan Jenderal Hun Chea, Wakil Direktur Jenderal Departemen Inspeksi Polisi Nasional. Dia perwira yang dianggap spesial karena merupakan keponakan PM Hun Sen.

Setelah diultimatum sang paman untuk memilih "pekerjaan atau selingkuhan", Letnan Jenderal Hun Chea akhirnya memilih untuk bersatu kembali dengan istrinya.

Chea adalah putra dari kakak laki-laki PM Hun Sen.



Mengutip Khmer Times, Kamis (5/1/2023), ultimatum PM Hun Sen tersebut dilayangkan pada hari Senin lalu.

Pemimpin Kamboja tersebut memperingatkan keponakannya bahwa dia akan dipecat jika melanjutkan perselingkuhannya karena masih berstatus suami sah dari seorang perempuan.

PM Hun Sen juga meminta para perempuan untuk menjauhkan diri dari kencan semacam itu dan mengatakan kepada keponakannya untuk menarik foto pasangan tidak sahnya yang muncul di Facebook.

Dalam sebuah posting Facebook, Hun Sen menyatakan kegembiraannya karena keponakannya bersatu kembali dengan sang istri dan dua putrinya.

Dia juga berterima kasih kepada Kepala Polisi Nasional Jenderal Neth Savoeun karena telah menengahi dan melakukan intervensi dalam masalah ini.

"Saya bahkan lebih bahagia melihat keponakan saya bersatu kembali dan menyelesaikan masalah keluarga ini," kata PM Hun Sen.

Letnan Jenderal Chea tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Namun, Letnan Jenderal Em Vichet, Direktur Jenderal Departemen Inspeksi Polisi Nasional, mengatakan bahwa kasus Letnan Jenderal Chea adalah masalah pribadi dan tidak terkait dengan korps Polisi Nasional.

Letnan Jenderal Chea dikenal karena rentetan kontroversinya. Pada 2 Mei 2018, Chea menerima hukuman 18 bulan penjara atas tuduhan mengancam akan membunuh orang sesuai Pasal 233 Undang-Undang Pidana dalam insiden pada 1 Mei 2018 di komune Phsar Thmei 1, distrik Daun Penh. Dalam insiden itu, dia juga dijerat Pasal 410 tentang pencemaran nama baik yang disengaja.

Dia bahkan pernah terlibat sejumlah kasus kriminal lainnya, seperti penembakan pada 2000 dan 2011.

Pada 2008, Chea terlibat kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian seorang pengendara sepeda motor.

Pada tahun 2010, PM Hun Sen secara terbuka meminta Chea untuk pulang setelah dia menghilang dengan tuduhan perzinaan dan penggunaan narkoba.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)