Filipina Puji Langkah Saudi Beri Kompensasi Pekerja Migran yang Tak Dibayar
loading...
A
A
A
MANILA - Filipina memuji komitmen Arab Saudi untuk memberikan kompensasi kepada sekitar 10.000 pekerja migran Filipina yang tidak dibayar. Langkah itu diumumkan setelah pertemuan antara Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Seperti dilaporkan Arab News, Sabtu (19/11/2022), Lebih dari 700.000 orang Filipina tinggal di Arab Saudi. Kerajaan Saudi adalah tujuan paling populer bagi pekerja Filipina di luar negeri, diikuti oleh UEA dan Kuwait.
Marcos dan putra mahkota bertemu untuk pertama kalinya di sela-sela pertemuan pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Thailand pada Jumat (18/11/2022), di mana Kerajaan mengumumkan bahwa mereka telah menyisihkan SR2 miliar (USD532 juta) untuk membayar gaji ribuan orang Filipina yang berkerja di luar negeri, yang telah jatuh tempo.
“Itu benar-benar berita bagus. Dan, putra mahkota benar-benar mempersiapkannya. Dia mengatakan bahwa keputusan itu dibuat hanya beberapa hari yang lalu karena kami akan pergi (bertemu) dan dia mengatakan ini adalah hadiahnya,” kata Marcos Jr setelah pertemuan.
Menurut Marcos Jr, pembicaraannya dengan putra mahkota berfokus pada investasi dan kesejahteraan pekerja migran Filipina di Kerajaan Saudi.
Baca Juga: Arab Saudi Pancung Wanita Filipina atas Kasus Pembunuhan
Sekitar 10.000 orang Filipina bekerja untuk berbagai perusahaan Saudi yang menyatakan bangkrut pada 2015 dan 2016, membuat pekerja mereka tidak dibayar. Janji Saudi datang setelah Filipina awal bulan ini melanjutkan penempatan pekerja Filipina di luar negeri, termasuk pembantu rumah tangga dan pekerja konstruksi, ke Kerajaan.
Venecio Legaspi, asisten sekretaris di Departemen Pekerja Migran Filipina, mengatakan kepada Arab News, bahwa pemerintah Filipina “senang dengan pengumuman tersebut”. “Kita bisa melihat bahwa hubungan antara Filipina dan Arab Saudi benar-benar membaik sekarang. Ini adalah berita yang sangat bagus,” ungkapnya.
Legaspi, yang telah bekerja di Jeddah selama 29 tahun, mengatakan para pejabat dari kedua negara sekarang akan bekerja untuk menyempurnakan detail teknis.
Seperti dilaporkan Arab News, Sabtu (19/11/2022), Lebih dari 700.000 orang Filipina tinggal di Arab Saudi. Kerajaan Saudi adalah tujuan paling populer bagi pekerja Filipina di luar negeri, diikuti oleh UEA dan Kuwait.
Marcos dan putra mahkota bertemu untuk pertama kalinya di sela-sela pertemuan pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Thailand pada Jumat (18/11/2022), di mana Kerajaan mengumumkan bahwa mereka telah menyisihkan SR2 miliar (USD532 juta) untuk membayar gaji ribuan orang Filipina yang berkerja di luar negeri, yang telah jatuh tempo.
“Itu benar-benar berita bagus. Dan, putra mahkota benar-benar mempersiapkannya. Dia mengatakan bahwa keputusan itu dibuat hanya beberapa hari yang lalu karena kami akan pergi (bertemu) dan dia mengatakan ini adalah hadiahnya,” kata Marcos Jr setelah pertemuan.
Menurut Marcos Jr, pembicaraannya dengan putra mahkota berfokus pada investasi dan kesejahteraan pekerja migran Filipina di Kerajaan Saudi.
Baca Juga: Arab Saudi Pancung Wanita Filipina atas Kasus Pembunuhan
Sekitar 10.000 orang Filipina bekerja untuk berbagai perusahaan Saudi yang menyatakan bangkrut pada 2015 dan 2016, membuat pekerja mereka tidak dibayar. Janji Saudi datang setelah Filipina awal bulan ini melanjutkan penempatan pekerja Filipina di luar negeri, termasuk pembantu rumah tangga dan pekerja konstruksi, ke Kerajaan.
Venecio Legaspi, asisten sekretaris di Departemen Pekerja Migran Filipina, mengatakan kepada Arab News, bahwa pemerintah Filipina “senang dengan pengumuman tersebut”. “Kita bisa melihat bahwa hubungan antara Filipina dan Arab Saudi benar-benar membaik sekarang. Ini adalah berita yang sangat bagus,” ungkapnya.
Legaspi, yang telah bekerja di Jeddah selama 29 tahun, mengatakan para pejabat dari kedua negara sekarang akan bekerja untuk menyempurnakan detail teknis.