Kim Jong-un kepada AS: Nuklir Dilawan Nuklir, Konfrontasi Habis-habisan
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Kim Jong-un , pemimpin Korea Utara (Korut) telah berjanji akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan ancaman dari Amerika Serikat (AS).
Menurutnya, agresi dengan senjata nuklir akan dilawan juga dengan senjata nuklir. Dia juga juga tak gentar untuk konfrontasi habis-habisan dengan Washington.
Peringatan keras ini muncul beberapa jam setelah Korut menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM), sebuah eskalasi terbaru saat Dewan Keamanan PBB bersiap untuk mengadakan sesi darurat mengenai manuver Pyongyang.
Dewan Keamanan PBB, atas permintaan Jepang, Korea Selatan, dan AS akan mengadakan sesi darurat pada hari Senin (21/11/2022) untuk membahas peluncuran rudal terbaru Korea Utara.
Korea Utara melakukan uji coba terhadap apa yang diklaimnya sebagai ICBM Hwasong-17, yang dapat melesat sejauh 15.000 km (9.320 mil), pada hari Jumat tak lama setelah melontarkan peringatan "respons militer yang lebih keras" terhadap Washington dan sekutunya.
Peringatan terbaru Kim Jong-un kepada AS dilaporkan kantor berita pemerintah Korut, KCNA, pada Sabtu (19/11/2022).
“Kim Jong-un dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa jika musuh terus memberikan ancaman, partai dan pemerintah kami akan dengan tegas bereaksi terhadap nuklir dengan senjata nuklir dan konfrontasi total dengan konfrontasi habis-habisan,” tulis KCNA.
Laporan KCNA mengatakan Hwasong-17 diluncurkan pada hari Jumat bertujuan untuk mencapai "pencegahan nuklir paling kuat dan absolut" dan menggambarkan rudal itu sebagai "senjata strategis terkuat di dunia".
Korea Utara telah lama membela peluncuran rudal balistiknya sebagai pertahanan yang sah terhadap apa yang disebutnya sebagai ancaman puluhan tahun dari pasukan militer AS dan sekutunya; Korea Selatan.
Menurutnya, agresi dengan senjata nuklir akan dilawan juga dengan senjata nuklir. Dia juga juga tak gentar untuk konfrontasi habis-habisan dengan Washington.
Peringatan keras ini muncul beberapa jam setelah Korut menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM), sebuah eskalasi terbaru saat Dewan Keamanan PBB bersiap untuk mengadakan sesi darurat mengenai manuver Pyongyang.
Dewan Keamanan PBB, atas permintaan Jepang, Korea Selatan, dan AS akan mengadakan sesi darurat pada hari Senin (21/11/2022) untuk membahas peluncuran rudal terbaru Korea Utara.
Korea Utara melakukan uji coba terhadap apa yang diklaimnya sebagai ICBM Hwasong-17, yang dapat melesat sejauh 15.000 km (9.320 mil), pada hari Jumat tak lama setelah melontarkan peringatan "respons militer yang lebih keras" terhadap Washington dan sekutunya.
Peringatan terbaru Kim Jong-un kepada AS dilaporkan kantor berita pemerintah Korut, KCNA, pada Sabtu (19/11/2022).
“Kim Jong-un dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa jika musuh terus memberikan ancaman, partai dan pemerintah kami akan dengan tegas bereaksi terhadap nuklir dengan senjata nuklir dan konfrontasi total dengan konfrontasi habis-habisan,” tulis KCNA.
Laporan KCNA mengatakan Hwasong-17 diluncurkan pada hari Jumat bertujuan untuk mencapai "pencegahan nuklir paling kuat dan absolut" dan menggambarkan rudal itu sebagai "senjata strategis terkuat di dunia".
Korea Utara telah lama membela peluncuran rudal balistiknya sebagai pertahanan yang sah terhadap apa yang disebutnya sebagai ancaman puluhan tahun dari pasukan militer AS dan sekutunya; Korea Selatan.