Ajudan Zelensky: Serangan Rudal Polandia adalah Cerita Bagus
loading...
A
A
A
KIEV - Pembantu senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podolyak, memuji serangan rudal baru-baru ini di Polandia.
Menurut dia, serangan itu sebagai cara yang baik untuk mengingatkan anggota NATO bahwa konflik yang sedang berlangsung di Ukraina pasti akan meluas ke wilayah negara lain.
Dalam wawancara yang dipublikasikan di saluran Youtube “FREEДОМ” (Freedom) pada Kamis (17/11/2022), Podolyak menyatakan insiden yang mengakibatkan kematian dua warga sipil itu adalah “cerita yang bagus”.
Dia menambahkan, “Itu akan memungkinkan negara-negara NATO mengembangkan sikap yang lebih keras dalam melindungi wilayah mereka.”
Podolyak mencatat ini bukan pertama kalinya satu roket dari medan perang Rusia-Ukraina terbang ke wilayah negara terdekat.
Dia tampaknya merujuk pada puing-puing rudal yang melayang ke Moldova bulan lalu. Dia menambahkan konflik di negara sebesar Ukraina pasti akan mempengaruhi wilayah negara lain.
Pernyataan Podolyak muncul setelah rudal pertahanan udara yang tampaknya mendarat di kota Przewodow Polandia dekat perbatasan Ukraina pada Selasa.
Dalam beberapa jam setelah insiden itu, sejumlah pejabat pemerintah Polandia dan Ukraina, termasuk Zelensky, mengklaim roket itu milik Moskow dan serangan itu merupakan serangan langsung ke wilayah NATO.
Dia mendesak blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan Pasal 5 dan membalas.
Warsawa, bagaimanapun, sejak itu mengakui roket itu kemungkinan besar adalah rudal pertahanan udara Ukraina yang tersesat, posisi yang juga digaungkan oleh NATO dan Washington.
Zelensky, sementara itu, bersikeras menyelidiki insiden tersebut yang melibatkan spesialis Ukraina.
Belakangan, Presiden Polandia Andrzej Duda menyatakan, untuk saat ini, Kiev hanya dapat mengetahui penyelidikan tersebut, tetapi tidak dapat berpartisipasi di dalamnya.
Meskipun pemimpin Ukraina telah mengakui dia tidak "100% yakin" milik siapa roket itu, dia berpendapat Rusia masih harus disalahkan atas insiden tersebut.
Militer Rusia mengatakan tidak menyerang situs mana pun di dekat lokasi desa tersebut.
Gambar lokasi serangan, yang diterbitkan media Polandia, dengan jelas mengidentifikasi proyektil itu sebagai rudal pertahanan udara S-300 Ukraina.
Moskow mengecam tuduhan bertanggung jawab atas serangan itu sebagai upaya memicu bentrokan langsung antara Rusia dan NATO.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan klaim awal yang dibuat Kiev dan pejabat Barat lainnya sebagai "reaksi Russophobia yang histeris dan fanatik yang tidak didasarkan pada informasi nyata apa pun."
Menurut dia, serangan itu sebagai cara yang baik untuk mengingatkan anggota NATO bahwa konflik yang sedang berlangsung di Ukraina pasti akan meluas ke wilayah negara lain.
Dalam wawancara yang dipublikasikan di saluran Youtube “FREEДОМ” (Freedom) pada Kamis (17/11/2022), Podolyak menyatakan insiden yang mengakibatkan kematian dua warga sipil itu adalah “cerita yang bagus”.
Dia menambahkan, “Itu akan memungkinkan negara-negara NATO mengembangkan sikap yang lebih keras dalam melindungi wilayah mereka.”
Podolyak mencatat ini bukan pertama kalinya satu roket dari medan perang Rusia-Ukraina terbang ke wilayah negara terdekat.
Dia tampaknya merujuk pada puing-puing rudal yang melayang ke Moldova bulan lalu. Dia menambahkan konflik di negara sebesar Ukraina pasti akan mempengaruhi wilayah negara lain.
Pernyataan Podolyak muncul setelah rudal pertahanan udara yang tampaknya mendarat di kota Przewodow Polandia dekat perbatasan Ukraina pada Selasa.
Dalam beberapa jam setelah insiden itu, sejumlah pejabat pemerintah Polandia dan Ukraina, termasuk Zelensky, mengklaim roket itu milik Moskow dan serangan itu merupakan serangan langsung ke wilayah NATO.
Dia mendesak blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan Pasal 5 dan membalas.
Warsawa, bagaimanapun, sejak itu mengakui roket itu kemungkinan besar adalah rudal pertahanan udara Ukraina yang tersesat, posisi yang juga digaungkan oleh NATO dan Washington.
Zelensky, sementara itu, bersikeras menyelidiki insiden tersebut yang melibatkan spesialis Ukraina.
Belakangan, Presiden Polandia Andrzej Duda menyatakan, untuk saat ini, Kiev hanya dapat mengetahui penyelidikan tersebut, tetapi tidak dapat berpartisipasi di dalamnya.
Meskipun pemimpin Ukraina telah mengakui dia tidak "100% yakin" milik siapa roket itu, dia berpendapat Rusia masih harus disalahkan atas insiden tersebut.
Militer Rusia mengatakan tidak menyerang situs mana pun di dekat lokasi desa tersebut.
Gambar lokasi serangan, yang diterbitkan media Polandia, dengan jelas mengidentifikasi proyektil itu sebagai rudal pertahanan udara S-300 Ukraina.
Moskow mengecam tuduhan bertanggung jawab atas serangan itu sebagai upaya memicu bentrokan langsung antara Rusia dan NATO.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan klaim awal yang dibuat Kiev dan pejabat Barat lainnya sebagai "reaksi Russophobia yang histeris dan fanatik yang tidak didasarkan pada informasi nyata apa pun."
(sya)