Pertama Sebagai Presiden AS, Biden Akan Bertemu Jinping di Sela-sela KTT G20

Jum'at, 11 November 2022 - 17:52 WIB
loading...
Pertama Sebagai Presiden AS, Biden Akan Bertemu Jinping di Sela-sela KTT G20
Presiden AS Joe Biden akan bertemu Pemimpin China Xi Jinping di sela-sela KTT G20. Foto/SCMP
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping pada Senin pekan depan. Ini adalah pertemuan langsung pertama mereka sejak Biden menjabat dan yang akan menawarkan kesempatan klarifikasi untuk hubungan bilateral paling penting di dunia.

“Para pemimpin akan membahas upaya untuk mempertahankan dan memperdalam jalur komunikasi antara Amerika Serikat dan RRC, mengelola persaingan secara bertanggung jawab, dan bekerja sama di mana kepentingan kita selaras, terutama pada tantangan transnasional yang mempengaruhi komunitas internasional. Kedua pemimpin juga akan membahas berbagai masalah regional dan global,” kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari CNN, Jumat (11/11/2022).

Pertemuan Biden dan Jinping akan dilakukan di sela-sela KTT G20 di Bali. Para pejabat AS tidak berharap untuk hasil yang besar atau bahkan bergharap ketegangan akan berkurang secara signifikan.

Tetapi mereka berharap Biden dapat “membangun landasan” hubungan fungsional yang tidak berujung pada konflik dan bahkan memungkinkan kerja sama yang produktif di bidang-bidang seperti iklim dan Korea Utara.

“Saya sama sekali tidak berpikir bahwa kedua pemimpin akan duduk dan dapat menyelesaikan semua perbedaan atau masalah mereka,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS.

“Tapi saya pikir kami percaya bahwa beberapa langkah ini bisa menjadi penting di sepanjang jalan,” imbuhnya.



Alih-alih mengambil kesimpulan yang signifikan, para pejabat AS berharap kedua pemimpin setidaknya dapat mencapai pemahaman bersama tentang di mana mereka melihat hubungan antara ekonomi terbesar di dunia. Pejabat itu mengatakan pembicaraan akan "mendalam" dan "substantif."

“Salah satu tujuan utama adalah memperdalam pemahaman mereka tentang prioritas dan niat satu sama lain, jika memungkinkan, dengan tujuan mengurangi kesalahpahaman dan salah persepsi,” kata pejabat itu.

Yang akan dibahas adalah berbagi pandangan masing-masing pemimpin tentang hubungan AS-China, yang telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir setelah Beijing bereaksi dengan marah atas kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

China memutuskan sebagian besar saluran komunikasi resmi dengan Amerika Serikat sesudahnya, meskipun ada cukup kontak untuk mengatur pertemuan antara Biden dan Jinping. Dalam pembicaraan itu, para pejabat AS dan China membahas pembentukan kembali komunikasi.

Biden dan Xi Jinping sebelumnya telah berbicara melalui telepon lima kali sejak Biden duduk di Gedung Putih. Mereka sering bepergian bersama, baik di China maupun Amerika Serikat, ketika keduanya menjabat sebagai wakil presiden negara masing-masing.

Keduanya memasuki pertemuan pada Senin esok di belakang peristiwa politik yang signifikan. Biden bernasib lebih baik dari yang diharapkan dalam pemilu sela AS dan Jinping diangkat ke masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Partai Komunis China.



Pejabat AS menolak untuk berspekulasi tentang bagaimana situasi politik kedua pemimpin dapat mempengaruhi dinamika pertemuan mereka. Sebaliknya, mereka meletakkan area yang mereka harapkan berada di atas meja.

Itu termasuk masalah Taiwan, yang diklaim Beijing. Biden telah bersumpah di masa lalu guna menggunakan kekuatan militer AS untuk mempertahankan pulau itu dari invasi China. Masalah ini adalah salah satu yang paling diperdebatkan antara Biden dan Jinping.

Biden juga akan mengangkat masalah hak asasi manusia, kata pejabat itu. AS menuduh China melakukan genosida terhadap populasi minoritas Muslim di provinsi Xinjiang barat.

Biden juga akan mengangkat apa yang dilihat AS sebagai praktik ekonomi berbahaya China. Tidak jelas apakah masalah tarif AS untuk barang-barang China akan muncul dalam pembicaraan.

Presiden AS itu juga berencana membahas bidang-bidang di mana kedua negara dapat bekerja sama, termasuk di bidang perubahan iklim.

Biden juga akan mengangkat masalah perang Rusia di Ukraina dan provokasi Korea Utara yang sedang berlangsung — dua bidang di mana AS tengah mencari cara untuk menegaskan pengaruhnya guna mencegah konflik lebih lanjut.

Pejabat itu tidak merinci apa pesan Biden tentang Korea Utara, dengan mengatakan mereka tidak ingin China mengetahui poin pembicaraan Biden sebelumnya.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)