Ukraina Klaim 480 Tentara Rusia Tewas dalam Sehari
loading...
A
A
A
Namun, Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia menulis kepada PBB mengatakan: "Kami mendesak negara-negara barat untuk menggunakan pengaruh mereka pada rezim di Kiev untuk meninggalkan rencana berbahaya yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional."
Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) semuanya percaya bahwa tuduhan ini "benar-benar salah".
Sementara itu, bahaya di Ukraina tetap ada.
Rusia telah menjadikan sejumlah lokasi di seluruh Ukraina sasaran serangan rudal yang intens dalam beberapa pekan terakhir, terutama yang menargetkan sumber energi dan infrastruktur.
Pengungsi bahkan telah didesak untuk tidak kembali musim dingin ini karena keterbatasan pasokan.
“Saya ingin meminta (mereka) untuk tidak kembali. Kita harus bertahan hidup di musim dingin,” pinta Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk.
Dia mengatakan bahwa situasinya hanya akan memburuk, dan jaringan listrik “tidak akan bertahan” jika ribuan pengungsi kembali.
Di sisi Rusia, segalanya tidak berjalan mulus karena kelompok anti-perang mengambil tindakan dan menghancurkan jembatan dengan Belarusia.
Menurut Kementerian Pertahanan, militer Rusia bergantung pada transportasi kereta api untuk mengirim pasukan ke Ukraina dalam sistem yang “sangat menantang”.
Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) semuanya percaya bahwa tuduhan ini "benar-benar salah".
Sementara itu, bahaya di Ukraina tetap ada.
Rusia telah menjadikan sejumlah lokasi di seluruh Ukraina sasaran serangan rudal yang intens dalam beberapa pekan terakhir, terutama yang menargetkan sumber energi dan infrastruktur.
Pengungsi bahkan telah didesak untuk tidak kembali musim dingin ini karena keterbatasan pasokan.
“Saya ingin meminta (mereka) untuk tidak kembali. Kita harus bertahan hidup di musim dingin,” pinta Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk.
Dia mengatakan bahwa situasinya hanya akan memburuk, dan jaringan listrik “tidak akan bertahan” jika ribuan pengungsi kembali.
Di sisi Rusia, segalanya tidak berjalan mulus karena kelompok anti-perang mengambil tindakan dan menghancurkan jembatan dengan Belarusia.
Menurut Kementerian Pertahanan, militer Rusia bergantung pada transportasi kereta api untuk mengirim pasukan ke Ukraina dalam sistem yang “sangat menantang”.