Ukraina Klaim 480 Tentara Rusia Tewas dalam Sehari
loading...
A
A
A
KIEV - Menurut perkiraan terbaru dari Angkatan Bersenjata Ukraina, Rusia telah kehilangan 480 tentara dalam sehari pada Selasa (25/10/2022). Perkiraan indikatif tentang bagaimana nasib Rusia dalam perangnya melawan Ukraina secara teratur dibagikan dengan media Ukraina, Kyiv Independent.
Menurut Ukraina sudah ada sekitar 68.900 tentara yang tewas dari Angkatan Bersenjata Rusia selama perang. Peralatan mereka juga rusak parah, dengan 2.628 tank dan 4.076 kendaraan serta tangki bahan bakarhancur selama tujuh bulan terakhir.
Terlepas dari kerugian yang luar biasa ini dan keberhasilan serangan balik Ukraina, pasukan Rusia diyakini sedang mempersiapkan “pertempuran terberat” di Kherson, wilayah Ukraina selatan.
Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Oleksiy Arestovych, mengatakan tidak ada tanda-tanda tentara Rusia akan meninggalkan kota yang diduduki, meskipun mereka didorong kembali oleh lawan-lawan mereka.
Kherson telah berada di bawah kendali Rusia sejak beberapa hari pertama invasi, tetapi ketika otoritas yang dipasang Rusia mengevakuasi penduduk ke tepi timur, tampaknya tentara tidak mengikutinya.
“Dengan Kherson semuanya jelas. Rusia mengisi kembali, memperkuat pengelompokan mereka di sana," kata Arestovych.
“Artinya tidak ada yang bersiap untuk mundur. Sebaliknya, pertempuran terberat akan terjadi untuk Kherson,” imbuhnya seperti dikutip dari Huffingtonpost, Rabu (26/10/2022).
Selain itu, Rusia telah mengklaim bahwa Kiev berencana untuk meledakkan “bom kotor”. Namun, Ukraina percaya ini adalah cara untuk mengalihkan perhatian dari aktivitas Moskow di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia. Situs ini berada di Ukraina tetapi saat ini diduduki oleh Rusia.
Sebuah bom kotor penuh dengan bahan peledak konvensional yang dikombinasikan dengan zat radioaktif. Tidak ada serangan yang berhasil menggunakan bom kotor yang pernah tercatat.
Menurut Ukraina sudah ada sekitar 68.900 tentara yang tewas dari Angkatan Bersenjata Rusia selama perang. Peralatan mereka juga rusak parah, dengan 2.628 tank dan 4.076 kendaraan serta tangki bahan bakarhancur selama tujuh bulan terakhir.
Terlepas dari kerugian yang luar biasa ini dan keberhasilan serangan balik Ukraina, pasukan Rusia diyakini sedang mempersiapkan “pertempuran terberat” di Kherson, wilayah Ukraina selatan.
Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Oleksiy Arestovych, mengatakan tidak ada tanda-tanda tentara Rusia akan meninggalkan kota yang diduduki, meskipun mereka didorong kembali oleh lawan-lawan mereka.
Kherson telah berada di bawah kendali Rusia sejak beberapa hari pertama invasi, tetapi ketika otoritas yang dipasang Rusia mengevakuasi penduduk ke tepi timur, tampaknya tentara tidak mengikutinya.
“Dengan Kherson semuanya jelas. Rusia mengisi kembali, memperkuat pengelompokan mereka di sana," kata Arestovych.
“Artinya tidak ada yang bersiap untuk mundur. Sebaliknya, pertempuran terberat akan terjadi untuk Kherson,” imbuhnya seperti dikutip dari Huffingtonpost, Rabu (26/10/2022).
Selain itu, Rusia telah mengklaim bahwa Kiev berencana untuk meledakkan “bom kotor”. Namun, Ukraina percaya ini adalah cara untuk mengalihkan perhatian dari aktivitas Moskow di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia. Situs ini berada di Ukraina tetapi saat ini diduduki oleh Rusia.
Sebuah bom kotor penuh dengan bahan peledak konvensional yang dikombinasikan dengan zat radioaktif. Tidak ada serangan yang berhasil menggunakan bom kotor yang pernah tercatat.