Dubes Rusia untuk AS: Saluran Pencegah Perang Nuklir 60 Tahun Lalu Sudah Mati
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah saluran rahasia, jalur komunikasi langsung antara Kremlin dan Gedung Putih telah membantu mencegah perang nuklir 60 tahun yang lalu. Saluran komunikasi itu dibentuk ketika Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS) terlibat dalam kebuntuan nuklir yang dikenal di Amerika sebagai Krisis Rudal Kuba.
Namun hari ini, dengan hubungan AS dan Rusia—penerus Soviet—pada titik terendah sejak berakhirnya Perang Dingin dan pembicaraan baru tentang krisis nuklir yang muncul dari kedua belah pihak, utusan Moskow di Washington mengatakan kepada Newsweek bahwa tidak ada komunikasi seperti itu sekarang.
Itu artinya, situasi yang terjadi sekarang telah menyiapkan panggung untuk era baru dan berbahaya bagi kedua negara, dan untuk seluruh dunia.
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengingat kata-kata pendahulunya, Anatoly Dobrynin, yang mengatakan: "Pada masanya bahwa Krisis Rudal Kuba mengungkapkan bahaya mematikan dari konfrontasi bersenjata langsung dari dua kekuatan besar, sebuah konfrontasi terus berlanjut ke ambang perang berkat realisasi kedua belah pihak yang tepat waktu dan menyakitkan dari konsekuensi bencana."
Antonov juga mengutip mantan Presiden AS John F. Kennedy yang tak lama setelah krisis Oktober 1962 diselesaikan dengan kesepakatan bagi Moskow untuk menarik rudal dari Kuba dan Washington untuk menarik kembali senjatanya di Turki mengatakan kepada Wakil Ketua Pertama Dewan Menteri Soviet Anastas Mikoyan, "Apa yang kita miliki sekarang adalah, meskipun kedua negara kita tidak saling menantang secara langsung, kita terus bertemu satu sama lain hampir di mana-mana, yang di zaman nuklir kita penuh dengan bahaya serius bagi perdamaian dunia."
"Kata-kata mantan presiden AS ini dapat secara sah digunakan untuk menggambarkan keadaan hubungan Rusia dan Amerika Serikat saat ini," kata Antonov kepada Newsweek, Jumat (21/10/2022).
"Dunia sekali lagi mempercepat untuk mendekati garis tanpa apa pun di belakangnya," ujarnya.
"Keuntungan yang tidak dapat disangkal pada waktu itu adalah saluran rahasia yang terus beroperasi antara Anatoly Dobrynin dan Robert Kennedy," imbuh dia, merujuk pada Jaksa Agung Robert Kennedy, saudara dan penasihat presiden, yang memainkan peran penting dalam merundingkan untuk mengakhiri masalah.
"Itu memungkinkan Kremlin dan Gedung Putih untuk menyampaikan informasi satu sama lain pada waktu yang tepat, melakukan analisis yang tepat dan mengklarifikasi posisi kedua negara."
Namun hari ini, dengan hubungan AS dan Rusia—penerus Soviet—pada titik terendah sejak berakhirnya Perang Dingin dan pembicaraan baru tentang krisis nuklir yang muncul dari kedua belah pihak, utusan Moskow di Washington mengatakan kepada Newsweek bahwa tidak ada komunikasi seperti itu sekarang.
Itu artinya, situasi yang terjadi sekarang telah menyiapkan panggung untuk era baru dan berbahaya bagi kedua negara, dan untuk seluruh dunia.
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengingat kata-kata pendahulunya, Anatoly Dobrynin, yang mengatakan: "Pada masanya bahwa Krisis Rudal Kuba mengungkapkan bahaya mematikan dari konfrontasi bersenjata langsung dari dua kekuatan besar, sebuah konfrontasi terus berlanjut ke ambang perang berkat realisasi kedua belah pihak yang tepat waktu dan menyakitkan dari konsekuensi bencana."
Antonov juga mengutip mantan Presiden AS John F. Kennedy yang tak lama setelah krisis Oktober 1962 diselesaikan dengan kesepakatan bagi Moskow untuk menarik rudal dari Kuba dan Washington untuk menarik kembali senjatanya di Turki mengatakan kepada Wakil Ketua Pertama Dewan Menteri Soviet Anastas Mikoyan, "Apa yang kita miliki sekarang adalah, meskipun kedua negara kita tidak saling menantang secara langsung, kita terus bertemu satu sama lain hampir di mana-mana, yang di zaman nuklir kita penuh dengan bahaya serius bagi perdamaian dunia."
"Kata-kata mantan presiden AS ini dapat secara sah digunakan untuk menggambarkan keadaan hubungan Rusia dan Amerika Serikat saat ini," kata Antonov kepada Newsweek, Jumat (21/10/2022).
"Dunia sekali lagi mempercepat untuk mendekati garis tanpa apa pun di belakangnya," ujarnya.
"Keuntungan yang tidak dapat disangkal pada waktu itu adalah saluran rahasia yang terus beroperasi antara Anatoly Dobrynin dan Robert Kennedy," imbuh dia, merujuk pada Jaksa Agung Robert Kennedy, saudara dan penasihat presiden, yang memainkan peran penting dalam merundingkan untuk mengakhiri masalah.
"Itu memungkinkan Kremlin dan Gedung Putih untuk menyampaikan informasi satu sama lain pada waktu yang tepat, melakukan analisis yang tepat dan mengklarifikasi posisi kedua negara."