Vladimir Putin Dilaporkan Batal Ledakkan Nuklir karena Takut dengan Respons Barat
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan membatalkan uji coba peledakan senjata nuklir sebelum benar-benar digunakan. Menurut seorang ilmuwan politik Moskow, pemimpin Rusia itu takut dengan respons negara-negara Barat pendukung Rusia.
Laporan yang dipublikasikan media Inggris, The Mirror, tersebut muncul ketika ada desas-desus dari dalam Kremlin bahwa Putin berusaha untuk menguji coba senjata nuklir sebelum digunakan, tapi uji coba itu disabotase atau digagalkan oleh "kendala teknis".
Ilmuwan politik Rusia Andrey Piontkovsky percaya bahwa Putin mungkin telah mundur dari uji coba peledakan senjata nuklir setelah mempertimbangkan kemungkinan akibatnya.
Dia mengatakan Putin mendengar pesan dari Barat yang memperingatkan setiap serangan nuklir akan dihukum berat.
Komentarnya muncul saat berbicara di saluran YouTube dari politisi dan pengacara oposisi Rusia Mark Feygin, yang mewakili Pussy Riot—grup musik feminis anti-Putin.
Ketakutan akan uji coba peledakan senjata nuklir tinggi karena serangkaian NOTAM (pemberitahuan misi udara) dan peringatan navigasi Rusia dikeluarkan selama seminggu terakhir.
NOTAM dan peringatan navigasi itu menunjukkan bahwa Rusia sedang melakukan tes senjata atau latihan menembak langsung.
Faktanya, hingga hari ini tak ada tes senjata nuklir yang dilakukan Rusia.
Mantan analis intelijen CIA dan DIA Rebecca Koffler mengatakan keputusan Putin untuk mengumumkan darurat militer di wilayah pendudukan Ukraina timur menunjukkan bahwa dia sedang mempersiapkan perang nuklir.
Laporan yang dipublikasikan media Inggris, The Mirror, tersebut muncul ketika ada desas-desus dari dalam Kremlin bahwa Putin berusaha untuk menguji coba senjata nuklir sebelum digunakan, tapi uji coba itu disabotase atau digagalkan oleh "kendala teknis".
Ilmuwan politik Rusia Andrey Piontkovsky percaya bahwa Putin mungkin telah mundur dari uji coba peledakan senjata nuklir setelah mempertimbangkan kemungkinan akibatnya.
Dia mengatakan Putin mendengar pesan dari Barat yang memperingatkan setiap serangan nuklir akan dihukum berat.
Komentarnya muncul saat berbicara di saluran YouTube dari politisi dan pengacara oposisi Rusia Mark Feygin, yang mewakili Pussy Riot—grup musik feminis anti-Putin.
Ketakutan akan uji coba peledakan senjata nuklir tinggi karena serangkaian NOTAM (pemberitahuan misi udara) dan peringatan navigasi Rusia dikeluarkan selama seminggu terakhir.
NOTAM dan peringatan navigasi itu menunjukkan bahwa Rusia sedang melakukan tes senjata atau latihan menembak langsung.
Faktanya, hingga hari ini tak ada tes senjata nuklir yang dilakukan Rusia.
Mantan analis intelijen CIA dan DIA Rebecca Koffler mengatakan keputusan Putin untuk mengumumkan darurat militer di wilayah pendudukan Ukraina timur menunjukkan bahwa dia sedang mempersiapkan perang nuklir.