Rusia: Penyabotase Nord Stream Jerumuskan Uni Eropa dalam Kemiskinan Energi

Minggu, 16 Oktober 2022 - 00:15 WIB
loading...
A A A
Pipa gas Nord Stream 1 dan 2 yang dirancang untuk membawa gas alam Rusia langsung ke Jerman, melewati negara-negara transit, termasuk Ukraina dan Polandia.

Jaringan pipa itu tiba-tiba kehilangan tekanan bulan lalu, menyusul serangkaian ledakan bawah laut yang kuat di lepas pantai pulau Bornholm, Denmark.

Moskow menyebut insiden itu sebagai serangan teroris dan mengatakan Amerika Serikat (AS), pengkritik lama ketergantungan Jerman pada energi Rusia, paling diuntungkan dari penonaktifan rute, baik secara politik maupun ekonomi.

Washington telah membantah keterlibatan apa pun, meskipun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memuji insiden itu sebagai “kesempatan luar biasa” bagi Eropa “untuk sekali dan untuk selamanya menghilangkan ketergantungan pada energi Rusia.”

Sementara itu, Stockholm telah menolak rencana membentuk tim investigasi gabungan resmi bersama dengan Jerman dan Denmark untuk menyelidiki ledakan tersebut, menurut Reuters, mengutip seorang penyelidik Swedia.

Swedia diduga berargumen temuannya sendiri terlalu sensitif untuk dibagikan bahkan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya. Ketiga negara juga menolak memberikan Rusia akses ke penyelidikan.

Rusia dulu memenuhi lebih dari 40% kebutuhan gas UE sebelum dimulainya operasi militernya di Ukraina dan sanksi Barat berikutnya.

Pasokan telah turun secara dramatis tahun ini, memperburuk krisis energi karena blok tersebut berusaha mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia dan menghukum Moskow.

AS, sementara itu, telah meningkatkan pasokan LNG ke Eropa dalam beberapa bulan terakhir, dan sekarang mencakup hampir setengah dari impor LNG blok tersebut, hampir dua kali lipat pangsa yang tercatat pada tahun 2021.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)