Rusia: Penyabotase Nord Stream Jerumuskan Uni Eropa dalam Kemiskinan Energi
loading...

Penjual kompor pelet Wouter van Werven memasukkan pelet ke dalam kompor pelet, di Wormer, Belanda, 29 September 2022. Foto/REUTERS/Piroschka van de Wouw
A
A
A
MOSKOW - Para pelaku serangan terhadap pipa gas alam Nord Stream telah menghancurkan harapan Uni Eropa (UE) untuk pasokan energi yang aman dan berkelanjutan.
Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksander Novak menjelaskan hal itu di sela-sela forum Pekan Energi Rusia.
“Mereka yang telah merencanakan dan melakukan tindakan teroris ini pada dasarnya telah menjerumuskan Eropa ke dalam kemiskinan energi, untuk dikatakan,” ujar Novak pada Jumat (14/10/2022).
Dia menambahkan sabotase jaringan pipa telah “meniadakan keamanan energi” yang telah lama dicari Uni Eropa.
Mantan Menteri Energi itu sebelumnya mengatakan Rusia masih mampu memasok gas alam ke Uni Eropa melalui untaian Nord Stream 2 yang tetap utuh.
Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, bola sekarang ada di pengadilan UE apakah akan menerima impor tersebut.
Putin juga menyarankan membangun “pusat gas” baru di Turki untuk memindahkan volume transit ke wilayah Laut Hitam.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung gagasan itu selama pertemuan para pemimpin awal pekan ini.
Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksander Novak menjelaskan hal itu di sela-sela forum Pekan Energi Rusia.
“Mereka yang telah merencanakan dan melakukan tindakan teroris ini pada dasarnya telah menjerumuskan Eropa ke dalam kemiskinan energi, untuk dikatakan,” ujar Novak pada Jumat (14/10/2022).
Dia menambahkan sabotase jaringan pipa telah “meniadakan keamanan energi” yang telah lama dicari Uni Eropa.
Mantan Menteri Energi itu sebelumnya mengatakan Rusia masih mampu memasok gas alam ke Uni Eropa melalui untaian Nord Stream 2 yang tetap utuh.
Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, bola sekarang ada di pengadilan UE apakah akan menerima impor tersebut.
Putin juga menyarankan membangun “pusat gas” baru di Turki untuk memindahkan volume transit ke wilayah Laut Hitam.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung gagasan itu selama pertemuan para pemimpin awal pekan ini.
Lihat Juga :