Prancis Ogah Balas Serangan Nuklir Rusia dengan Nuklir, Macron Dikecam

Jum'at, 14 Oktober 2022 - 07:10 WIB
loading...
A A A
Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Adam Kinzinger ikut men-tweet: "Kami tidak ingin menenangkan kejahatan. Kupikir kalian mempelajarinya 70 tahun yang lalu."

Mengutip laporan Politico, Jumat (14/10/2022), komentar Macron bahwa Prancis tidak akan terlibat dalam respons nuklir jika Rusia meluncurkan serangan nuklir tidak cocok dengan negara-negara Uni Eropa yang merupakan anggota NATO, seperti Rumania, Slovakia, dan Polandia.

Pasal 5 perjanjian NATO menetapkan bahwa setiap anggota harus saling membela jika terjadi serangan.

Meskipun Putin tidak terang-terangan mengatakan bahwa dia akan meluncurkan serangan nuklir di Ukraina, namun dia telah memperingatkan bahwa Moskow akan menggunakan "semua cara yang tersedia" untuk melindungi dirinya sendiri dan bahwa dia akan menanggapi ancaman yang menargetkan keberadaan Rusia.

Pernyataan Putin itu ditafsirkan pihak Barat sebagai ancaman penggunaan senjata nuklir secara eksplisit.

Presiden AS Joe Biden baru-baru ini memperingatkan terhadap risiko "Armageddon" dan menambahkan bahwa Putin tidak bercanda tentang penggunaan senjata nuklir.

"Kami belum menghadapi prospek Armageddon sejak [Presiden John F.] Kennedy dan krisis rudal Kuba," kata Biden pada acara penggalangan dana di New York.

"Kami memiliki ancaman langsung dari penggunaan senjata nuklir jika, pada kenyataannya, segala sesuatunya terus berlanjut di jalur yang mereka tuju."
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0944 seconds (0.1#10.140)