Kerusuhan Meletus di Penjara Manila, Polisi Tembak Mati 3 Narapidana

Minggu, 09 Oktober 2022 - 23:00 WIB
loading...
Kerusuhan Meletus di...
Kerusuhan Meletus di Penjara Manila, Polisi Tembak Mati 3 Narapidana. FOTO/Reuters
A A A
MANILA - Polisi Filipina membunuh tiga narapidana, termasuk seorang gerilyawan terkemuka Abu Sayyaf, setelah mereka menikam seorang petugas penjara dan menyandera mantan senator oposisi yang ditahan, Minggu (9/10/2022).

Menurut polisi, ini adalah upaya melarikan diri dari penjara dengan keamanan maksimum di kamp polisi utama di Metropolitan Manila. Upaya itu berhasil digagalkan.



“Mantan Senator Leila de Lima tidak terluka dan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan,” kata Kepala polisi nasional, Jenderal Rodolfo Azurin Jr, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Dilaporkan pula, salah satu dari tiga narapidana menikam seorang petugas polisi yang sedang mengantarkan sarapan kepada narapidana setelah subuh. Seorang petugas polisi yang ditempatkan di menara penjaga melepaskan tembakan peringatan.

“Petugas itu kemudian menembak dan membunuh dua tahanan, termasuk komandan Abu Sayyaf Idang Susukan, ketika mereka menolak untuk menyerah,” kata polisi.

Azurin menjelaskan, narapidana ketiga lari ke sel de Lima dan menyanderanya sebentar. Tetapi, dia juga ditembak mati oleh pasukan komando polisi. “Dia aman. Kami dapat dengan cepat menyelesaikan insiden di dalam pusat penahanan,” kata Azurin kepada wartawan.



Dia mengatakan kepada stasiun radio lokal DZBB bahwa de Lima tampaknya tidak menjadi sasaran. "Mereka melihatnya sebagai penutup yang ideal. Niat mereka sebenarnya adalah untuk melarikan diri," katanya.

De Lima telah ditahan sejak 2017 dan telah menghadapi persidangan atas tuduhan narkoba yang katanya dibuat oleh mantan Presiden Rodrigo Duterte dan para pejabatnya dalam upaya untuk meredam kritiknya terhadap tindakan kerasnya yang mematikan terhadap obat-obatan terlarang, yang telah menyebabkan ribuan orang kebanyakan kecil.

Tersangka tewas dan memicu penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional sebagai kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan. Duterte, yang bersikeras atas kesalahan de Lima, mengundurkan diri dari jabatannya pada 30 Juni di akhir masa jabatan enam tahun yang penuh gejolak dan digantikan oleh Ferdinand Marcos Jr.

Marcos mentweet bahwa dia akan berbicara dengan de Lima "untuk memeriksa kondisinya dan menanyakan apakah dia ingin dipindahkan ke pusat penahanan lain".
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Disebut sebagai Pahlawan,...
Disebut sebagai Pahlawan, Ribuan Rakyat Filipina Tuntut Pembebasan Duterte
Hari Ini, Mantan Presiden...
Hari Ini, Mantan Presiden Filipina Duterte Diadili di ICC untuk Pertama Kalinya
Wapres Filipina Sara...
Wapres Filipina Sara Duterte Susul Ayahnya yang Akan Diadili di Den Haag
Bagaimana Sikap Wapres...
Bagaimana Sikap Wapres Filipina setelah Bapaknya, Eks Presiden Duterte Ditangkap?
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Duterte Naik Pesawat Menuju Den Haag usai Ditangkap
Mengapa Duterte Sangat...
Mengapa Duterte Sangat Populer di Filipina dan Dikutuk Barat?
Duterte Dulu Menantang...
Duterte Dulu Menantang ICC, Sekarang: Anda Bunuh Saya Saja!
Siapa Rodrigo Duterte?...
Siapa Rodrigo Duterte? Mantan Presiden Filipina yang Ditangkap atas Perintah ICC
Tak Lagi Dilindungi...
Tak Lagi Dilindungi Presiden Ferdinand Marcos, Rodrigo Duterte Ditangkap atas Perintah ICC
Rekomendasi
IU Blak-blakan Akui...
IU Blak-blakan Akui Syuting When Life Gives You Tangerines dalam Keadaan Mabuk
Leo/Bagas Runner Up...
Leo/Bagas Runner Up All England 2025
Ridwan Kamil Ada di...
Ridwan Kamil Ada di Rumah saat KPK Menggeledah Kediamannya
Berita Terkini
Rusia Sebut Pemimpin...
Rusia Sebut Pemimpin Uni Eropa Adalah 'Anjing' yang Penyayang, Berikut 3 Penyebabnya
57 menit yang lalu
Siapa Daniel Kahneman?...
Siapa Daniel Kahneman? Pemenang Nobel Ekonomi yang Memilih Bunuh Diri karena Tidak Suka Hidup di Usia Tua
2 jam yang lalu
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
3 jam yang lalu
3 Alasan yang Diyakini...
3 Alasan yang Diyakini Presiden Zelensky kalau Ukraina Adalah Pemenang Perang
5 jam yang lalu
100 Orang Suku Druze...
100 Orang Suku Druze Asal Suriah Kunjungi Israel, Ada Apa Gerangan?
8 jam yang lalu
325.000 Orang ikut Unjuk...
325.000 Orang ikut Unjuk Rasa Terbesar Memprotes Kebijakan Korup Pemerintah Serbia
9 jam yang lalu
Infografis
Saat Kecelakaan Maut...
Saat Kecelakaan Maut di Paris, Putri Diana Hamil 10 Minggu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved