Profil James Lee Henry, Tentara Transgender yang Dituduh Bocorkan Data Rahasia AS ke Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - James Lee Henry adalah seorang perwira Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) berpangkat Mayor. Ia dikenal sebagai tentara transgender pertama di AS. Bersama istrinya, Henry dituduh membocorkan informasi rahasia ke Rusia .
Dilansir dari Telegraph.co.uk, istri Henry adalah Dr Anna Gabrielian yang merupakan ahli anestesi. Keduanya didakwa telah merencanakan dan membocorkan catatan medis tokoh militer AS dan keluarga mereka ke Rusia untuk membantu perangnya di Ukraina.
Selain sebagai Mayor Angkatan Darat, Henry juga berprofesi sebagai dokter di Fort Bragg di North Carolina. Ia ditangkap bersama istrinya dalam sebuah operasi yang digelar FBI.
Keluarnya Henry dari perwira militer dikarenakan operasi transgender yang dijalaninya pada tahun 2015. Dia kini adalah staf internis yang ditempatkan di Fort Bragg, markas besar Komando Operasi Khusus Angkatan Darat AS.
Karena itulah dirinya memiliki kendali atas pemegangan dokumen kesehatan, termasuk salah satu dokumen rahasia negara yang tidak dapat diperjual belikan.
Sementara Dr Gabrielian adalah staf Rumah Sakit Johns Hopkins, sebuah institusi terkemuka di Baltimore. Direktori staf di rumah sakit mencatat bahwa Dr Gabrielian fasih berbicara bahasa Inggris dan Rusia.
Melansir dari advocate.com, Pasangan ini tinggal di Rockville, Md ini terpergok memberikan informasi kepada agen Rusia, tetapi orang yang mereka hadapi sebenarnya adalah agen FBI yang menyamar.
Diduga motif dibalik pemberian dokumen ini karena mereka mengagumi dan termotivasi oleh patriotisme Rusia bahkan mereka berani mengambil resiko dipecat dan masuk penjara.
James Lee Henry juga mengungkapkan kepada agen yang menyamar bahwa dia "berkomitmen" untuk membantu Rusia setelah memulai konfliknya di Ukraina.
Dokter ini mengklaim bahwa telah mempertimbangkan untuk menjadi sukarelawan dan bergabung dengan tentara Rusia, namun dia tidak memiliki pengalaman tempur yang diperlukan.
Pasangan itu diduga menawarkan diri untuk memberikan catatan medis tentara AS kepada agen tersebut untuk membantu pemerintah Rusia.
Disebutkan bahwa informasi tersebut termasuk catatan yang berkaitan dengan pasangan dari seorang karyawan Kantor Intelijen Angkatan Laut, yang menurut Dr Gabrielian memiliki kondisi medis yang dapat “dieksploitasi” oleh Rusia.
Jika terbukti bersalah, mereka akan menghadapi hukuman maksimum lima tahun penjara dan maksimum 10 tahun penjara untuk setiap jumlah informasi kesehatan yang telah dibocorkan.
Sumber:
https://www.telegraph.co.uk/world-news/2022/09/29/former-us-army-major-doctor-wife-charged-plotting-leak-medical/
https://www.dailymail.co.uk/news/article-11263375/Armys-trans-officer-wife-INDICTED-trying-pass-medical-records-Russians.html
https://www.advocate.com/crime/2022/10/03/first-known-out-trans-army-officer-accused-conspiring-russia
Dilansir dari Telegraph.co.uk, istri Henry adalah Dr Anna Gabrielian yang merupakan ahli anestesi. Keduanya didakwa telah merencanakan dan membocorkan catatan medis tokoh militer AS dan keluarga mereka ke Rusia untuk membantu perangnya di Ukraina.
Selain sebagai Mayor Angkatan Darat, Henry juga berprofesi sebagai dokter di Fort Bragg di North Carolina. Ia ditangkap bersama istrinya dalam sebuah operasi yang digelar FBI.
Keluarnya Henry dari perwira militer dikarenakan operasi transgender yang dijalaninya pada tahun 2015. Dia kini adalah staf internis yang ditempatkan di Fort Bragg, markas besar Komando Operasi Khusus Angkatan Darat AS.
Karena itulah dirinya memiliki kendali atas pemegangan dokumen kesehatan, termasuk salah satu dokumen rahasia negara yang tidak dapat diperjual belikan.
Sementara Dr Gabrielian adalah staf Rumah Sakit Johns Hopkins, sebuah institusi terkemuka di Baltimore. Direktori staf di rumah sakit mencatat bahwa Dr Gabrielian fasih berbicara bahasa Inggris dan Rusia.
Melansir dari advocate.com, Pasangan ini tinggal di Rockville, Md ini terpergok memberikan informasi kepada agen Rusia, tetapi orang yang mereka hadapi sebenarnya adalah agen FBI yang menyamar.
Diduga motif dibalik pemberian dokumen ini karena mereka mengagumi dan termotivasi oleh patriotisme Rusia bahkan mereka berani mengambil resiko dipecat dan masuk penjara.
James Lee Henry juga mengungkapkan kepada agen yang menyamar bahwa dia "berkomitmen" untuk membantu Rusia setelah memulai konfliknya di Ukraina.
Dokter ini mengklaim bahwa telah mempertimbangkan untuk menjadi sukarelawan dan bergabung dengan tentara Rusia, namun dia tidak memiliki pengalaman tempur yang diperlukan.
Baca Juga
Pasangan itu diduga menawarkan diri untuk memberikan catatan medis tentara AS kepada agen tersebut untuk membantu pemerintah Rusia.
Disebutkan bahwa informasi tersebut termasuk catatan yang berkaitan dengan pasangan dari seorang karyawan Kantor Intelijen Angkatan Laut, yang menurut Dr Gabrielian memiliki kondisi medis yang dapat “dieksploitasi” oleh Rusia.
Jika terbukti bersalah, mereka akan menghadapi hukuman maksimum lima tahun penjara dan maksimum 10 tahun penjara untuk setiap jumlah informasi kesehatan yang telah dibocorkan.
Sumber:
https://www.telegraph.co.uk/world-news/2022/09/29/former-us-army-major-doctor-wife-charged-plotting-leak-medical/
https://www.dailymail.co.uk/news/article-11263375/Armys-trans-officer-wife-INDICTED-trying-pass-medical-records-Russians.html
https://www.advocate.com/crime/2022/10/03/first-known-out-trans-army-officer-accused-conspiring-russia
(esn)