Diduga Sembunyikan Presiden Terguling, Demonstran Serang Kedubes Prancis
loading...
A
A
A
OUAGADOUGOU - Para pengunjuk rasa menyerang kedutaan besar Prancis di Burkina Faso karena diduga menyembunyikan presiden yang digulingkan.
Para pengunjuk rasa yang marah menyerang kedutaan besar Prancis di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou. Para pendukung pemimpin kudeta di negara Afrika barat itu menuduh Prancis menyembunyikan presiden sementara yang digulingkan, tuduhan yang dibantah keras oleh otoritas Prancis.
Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba digulingkan pada Jumat malam kurang dari sembilan bulan setelah dia melakukan kudeta di Burkina Faso, yang secara efektif telah gagal untuk melawan meningkatnya kekerasan oleh ekstremis Islam.
Komentar juru bicara junta pada hari Sabtu memicu ledakan kemarahan di ibu kota Ouagadougou.
“Damiba telah mencoba mundur ke pangkalan militer Kamboinsin Prancis untuk mempersiapkan serangan balasan guna memecah belah pasukan pertahanan dan keamanan kami,” kata Letnan Jean Baptiste Kabre, membacakan pernyataan atas nama kepemimpinan junta baru seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (2/10/2022).
Video di media sosial menunjukkan penduduk dengan obor menyala di luar perimeter kedutaan Prancis, dan gambar lain menunjukkan bagian dari kompleks terbakar.
Di kota terbesar kedua Burkina Faso, Bobo-Dioulasso, massa yang marah juga merusak Institut Prancis.
Keberadaan Damiba tetap tidak diketahui tetapi kementerian luar negeri Prancis mengeluarkan pernyataan tegas.
“Kami secara resmi menyangkal keterlibatan dalam peristiwa yang terjadi di Burkina Faso. Kamp tempat pasukan Prancis bermarkas tidak pernah menampung Paul-Henri Sandaogo Damiba, juga kedutaan kami,” katanya.
Para pengunjuk rasa yang marah menyerang kedutaan besar Prancis di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou. Para pendukung pemimpin kudeta di negara Afrika barat itu menuduh Prancis menyembunyikan presiden sementara yang digulingkan, tuduhan yang dibantah keras oleh otoritas Prancis.
Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba digulingkan pada Jumat malam kurang dari sembilan bulan setelah dia melakukan kudeta di Burkina Faso, yang secara efektif telah gagal untuk melawan meningkatnya kekerasan oleh ekstremis Islam.
Komentar juru bicara junta pada hari Sabtu memicu ledakan kemarahan di ibu kota Ouagadougou.
“Damiba telah mencoba mundur ke pangkalan militer Kamboinsin Prancis untuk mempersiapkan serangan balasan guna memecah belah pasukan pertahanan dan keamanan kami,” kata Letnan Jean Baptiste Kabre, membacakan pernyataan atas nama kepemimpinan junta baru seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (2/10/2022).
Video di media sosial menunjukkan penduduk dengan obor menyala di luar perimeter kedutaan Prancis, dan gambar lain menunjukkan bagian dari kompleks terbakar.
Di kota terbesar kedua Burkina Faso, Bobo-Dioulasso, massa yang marah juga merusak Institut Prancis.
Keberadaan Damiba tetap tidak diketahui tetapi kementerian luar negeri Prancis mengeluarkan pernyataan tegas.
“Kami secara resmi menyangkal keterlibatan dalam peristiwa yang terjadi di Burkina Faso. Kamp tempat pasukan Prancis bermarkas tidak pernah menampung Paul-Henri Sandaogo Damiba, juga kedutaan kami,” katanya.