Kremlin: Ledakan Pipa Nord Stream Masalah Besar bagi Rusia

Kamis, 29 September 2022 - 03:16 WIB
loading...
Kremlin: Ledakan Pipa...
Pipa gas Nord Stream 2 milik Rusia meledak. Foto/Vox
A A A
MOSKOW - Kremlin mengecam setiap tuduhan berada di balik dugaan ledakan pipa gas alam Nord Stream awal pekan ini, menyebutnya sebagai "bodoh dan tidak masuk akal." Kremlin menyatakan bahwa insiden itu sebenarnya menciptakan banyak masalah bagi Rusia.

Berbicara kepada wartawan, juru bicara Dmitry Peskov menjelaskan bahwa kerusakan pada jaringan pipa menimbulkan "masalah besar" bagi Rusia karena pada dasarnya kehilangan rute pasokan gasnya ke Eropa.

"Kedua jalur pipa Nord Stream 2 dipompa penuh dengan gas dan disiapkan untuk mengirimkannya ke Eropa pada saat dugaan ledakan," kata Peskov.

“Gas ini sangat mahal dan sekarang semuanya naik ke udara," ia menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (29/9/2022).



Peskov juga mencatat bahwa baik Rusia maupun Eropa tidak mendapat keuntungan apa pun dari penghancuran jaringan pipa, terutama Jerman, di mana insiden ini merupakan ancaman bagi perkembangan industrinya di masa depan, serta profitabilitas dan daya saingnya.

Pemasok LNG Amerika, di sisi lain, telah menghasilkan keuntungan luar biasa setelah melipatgandakan pengiriman mereka ke benua Eropa, Peskov menunjukkan, menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan ini sangat tertarik untuk mempertahankan keuntungan super-duper ini di masa depan.

Meskipun tidak ada tersangka di balik insiden tersebut yang secara resmi disebutkan, juru bicara Kremlin itu menyarankan agar tidak membuat pengumuman resmi sebelum penyelidikan yang tepat atas insiden tersebut dilakukan.

Namun, Peskov menarik perhatian pada pernyataan Presiden AS Joe Biden sejak awal Februari, ketika pemimpin Amerika itu mengancam akan "mengakhiri" Nord Stream 2.

"Apa yang dimaksud presiden AS dengan itu, kami tidak tahu," aku pejabat Kremlin itu, tetapi menyoroti reaksi histeris-euforia yang gila dari pejabat Polandia yang telah berterima kasih kepada Washington karena telah menyabotase pipa tersebut.



Tanggapan Kremlin muncul setelah beberapa pejabat Eropa dan Kiev, termasuk penasihat Presiden Vladimir Zelensky, Mikhail Podolyak, menyatakan bahwa serangan terhadap pipa itu adalah operasi "false flag" yang dilakukan oleh Rusia untuk membuat Ukraina terlihat buruk dan untuk lebih mendorong harga energi naik di Uni Eropa.

Namun, setelah mantan Menlu Polandia secara terbuka berterima kasih kepada AS atas sabotase yang tampak di Twitter, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mendesak UE untuk memperlakukan AS sebagai kemungkinan penyebab di balik serangan terhadap jaringan pipa Nord Stream. Dia mengatakan Moskow akan menyerukan sidang Dewan Keamanan PBB atas insiden tersebut.

Sejumlah negara Barat telah berulang kali menentang jaringan pipa bawah laut Rusia yang mengirimkan gas ke Eropa, baik sebelum dan sesudah Moskow meluncurkan operasi militernya di Ukraina.

Jaringan pipa Nord Stream 2 yang baru-baru ini dibangun, yang tidak pernah beroperasi karena penolakan Jerman untuk mengesahkannya, telah menarik penentangan khusus dari negara-negara seperti AS dan Polandia, yang telah menyerukan agar pipa tersebut “dihapus total.”


(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin: Rusia Segera...
Putin: Rusia Segera Habisi Militer Ukraina!
Putin Usul PBB Memerintah...
Putin Usul PBB Memerintah Sementara Ukraina, Ini Tujuan Pentingnya
Zelensky: Vladimir Putin...
Zelensky: Vladimir Putin Segera Mati, Perang Rusia-Ukraina Akan Berakhir
Kapal Selam Sindbad...
Kapal Selam Sindbad Bawa 45 Turis Tenggelam di Lepas Pantai Mesir, 6 Tewas, Ini Penampakannya
Eks Jenderal Tertinggi...
Eks Jenderal Tertinggi Ukraina: Pasal 5 NATO Itu Tak Ada, Anggotanya Tak Dilindungi dari Rusia
Ukraina Desak Pengerahan...
Ukraina Desak Pengerahan Pasukan Tempur Uni Eropa
Jurnalis Cantik Rusia...
Jurnalis Cantik Rusia Tewas di Medan Perang usai Meledek Ukraina sebagai Negara 404
Kuil Berusia 1.300 Tahun...
Kuil Berusia 1.300 Tahun Terdampak Kebakaran Hutan di Korea Selatan
Gempa M7,7 Myanmar Bertitik...
Gempa M7,7 Myanmar Bertitik Pusat di Darat Kedalaman 10 Km, Banyak Bangunan Roboh
Rekomendasi
7 Genre Drama Korea...
7 Genre Drama Korea yang Gambarkan Kehidupan Percintaan Anda, dari Melodrama hingga Thriller
5 Fakta Jurnalis Juwita...
5 Fakta Jurnalis Juwita yang Tewas dan Ditemukan di Tepi Jalan
Jaga Daya Beli, Pemerintah...
Jaga Daya Beli, Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Triwulan II Tidak Naik
Berita Terkini
Inilah 4 Negara NATO...
Inilah 4 Negara NATO yang Pro Israel, Siapa Saja Itu?
30 menit yang lalu
Berapa Pendapatan Arab...
Berapa Pendapatan Arab Saudi dari Pelaksanaan Haji? Ternyata Tembus Rp248,2 Triliun Per Tahun
50 menit yang lalu
Perayaan Idulfitri di...
Perayaan Idulfitri di Berbagai Negara dan Budaya di Seluruh Dunia
52 menit yang lalu
Mengapa Banyak Umat...
Mengapa Banyak Umat Islam Tinggal di Israel? Ini Analisisnya
1 jam yang lalu
Putin: Rusia Segera...
Putin: Rusia Segera Habisi Militer Ukraina!
3 jam yang lalu
Raja Charles Dirawat...
Raja Charles Dirawat di Rumah Sakit akibat Efek Samping Perawatan Kanker
5 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved