Pipa Gas Nord Stream Meledak, Anggota Parlemen Eropa: Terima Kasih AS
loading...
A
A
A
WARSAWA - Amerika Serikat (AS), Rusia dan sebagian besar pemerintah Eropa belum menuding siapa yang mungkin berada di balik ledakan Senin yang merusak kedua pipa Nord Stream dan memutus Jerman dari gas Rusia.
Meski demikian, mantan menteri Polandia dan anggota Parlemen Eropa Radoslaw Sikorski tidak memiliki keraguan seperti itu.
"Terima kasih AS," tweet Sikorski pada Selasa (27/9/2022), bersama foto kebocoran gas besar-besaran di perairan Laut Baltik.
Kedua pipa rusak parah di lepas pantai pulau Bornholm, Denmark, yang sekarang disebut semua orang sebagai tindakan yang disengaja.
Sikorski kemudian men-tweet, dalam bahasa Polandia, bahwa kerusakan pada Nord Stream berarti, “Rusia harus berbicara dengan negara-negara yang mengendalikan jaringan pipa gas Brotherhood dan Yamal, Ukraina dan Polandia jika ingin terus mengirimkan gas ke Eropa. Kerja bagus.”
Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 kehilangan semua tekanan pada Senin, setelah apa yang kemudian dikatakan pihak berwenang Swedia dan Denmark adalah serangkaian ledakan bawah laut.
Pipa pertama beroperasi dengan kapasitas yang berkurang setelah apa yang dikatakan Rusia sebagai kesulitan teknis, sedangkan yang kedua bertekanan penuh tetapi tidak beroperasi, karena penolakan Jerman untuk mengesahkannya.
Meski demikian, mantan menteri Polandia dan anggota Parlemen Eropa Radoslaw Sikorski tidak memiliki keraguan seperti itu.
"Terima kasih AS," tweet Sikorski pada Selasa (27/9/2022), bersama foto kebocoran gas besar-besaran di perairan Laut Baltik.
Kedua pipa rusak parah di lepas pantai pulau Bornholm, Denmark, yang sekarang disebut semua orang sebagai tindakan yang disengaja.
Sikorski kemudian men-tweet, dalam bahasa Polandia, bahwa kerusakan pada Nord Stream berarti, “Rusia harus berbicara dengan negara-negara yang mengendalikan jaringan pipa gas Brotherhood dan Yamal, Ukraina dan Polandia jika ingin terus mengirimkan gas ke Eropa. Kerja bagus.”
Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 kehilangan semua tekanan pada Senin, setelah apa yang kemudian dikatakan pihak berwenang Swedia dan Denmark adalah serangkaian ledakan bawah laut.
Pipa pertama beroperasi dengan kapasitas yang berkurang setelah apa yang dikatakan Rusia sebagai kesulitan teknis, sedangkan yang kedua bertekanan penuh tetapi tidak beroperasi, karena penolakan Jerman untuk mengesahkannya.