Sejarah Orang Palestina di Cile, Bentuk Klub Sepak Bola Deportivo Palestino
loading...
A
A
A
SANTIAGO - Terdapat komunitas Palestina yang besar di Cile. Komunitas Palestina Cile merupakan komunitas imigran Palestina yang terbesar di dunia yang tinggal di luar Timur Tengah.
Jumlahnya mencapai 400 ribu orang. Sayangnya, tidak ada statistik resmi mengenai berapa jumlah pasti warga Palestina yang kala itu pindah ke Cile.
Namun diperkirakan, ada setidaknya 150 ribu sampai 400 ribu orang Palestina dari generasi pertama sampai ketiga. Sebagian dari mereka menetap di ibu kota Cile, Santiago.
Menurut sejarah, orang-orang Palestina hijrah ke Cile pada sekitar abad ke-19. Mereka memutuskan pindah demi mencari kehidupan lebih baik, termasuk peluang ekonomi lantaran wilayah mereka saat itu berada dalam penguasaan Dinasti Ottoman.
Ketika pindah ke Cile, rata-rata dari mereka berprofesi sebagai pengrajin dan petani kecil. Mereka juga sudah melek huruf dan memiliki kemampuan baca tulis.
Di Santiago, orang-orang asal Palestina ini memilih tinggal di wilayah Patronato karena harga sewa lahan dan tempat tinggal di sana tergolong murah.
Daerah tersebut juga sangat dekat dengan pasar. Hal tersebut memudahkan mereka mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok dengan mudah.
Tidak hanya membentuk komunitas Palestina Cile, imigran Palestina ini juga mendirikan klub sepak bola bernama Deportivo Palestino pada 20 Agustus 1920.
Jumlahnya mencapai 400 ribu orang. Sayangnya, tidak ada statistik resmi mengenai berapa jumlah pasti warga Palestina yang kala itu pindah ke Cile.
Namun diperkirakan, ada setidaknya 150 ribu sampai 400 ribu orang Palestina dari generasi pertama sampai ketiga. Sebagian dari mereka menetap di ibu kota Cile, Santiago.
Baca Juga
Menurut sejarah, orang-orang Palestina hijrah ke Cile pada sekitar abad ke-19. Mereka memutuskan pindah demi mencari kehidupan lebih baik, termasuk peluang ekonomi lantaran wilayah mereka saat itu berada dalam penguasaan Dinasti Ottoman.
Ketika pindah ke Cile, rata-rata dari mereka berprofesi sebagai pengrajin dan petani kecil. Mereka juga sudah melek huruf dan memiliki kemampuan baca tulis.
Di Santiago, orang-orang asal Palestina ini memilih tinggal di wilayah Patronato karena harga sewa lahan dan tempat tinggal di sana tergolong murah.
Daerah tersebut juga sangat dekat dengan pasar. Hal tersebut memudahkan mereka mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok dengan mudah.
Tidak hanya membentuk komunitas Palestina Cile, imigran Palestina ini juga mendirikan klub sepak bola bernama Deportivo Palestino pada 20 Agustus 1920.