Wanita Muda Iran Koma setelah Ditangkap Polisi Moral karena Tak Berjilbab
loading...
A
A
A
Belum diketahui apa yang terjadi antara kedatangannya di kantor polisi dan keberangkatannya ke rumah sakit.
Saluran media sosial "1500tasvir", yang mencatat pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh polisi Iran, mem-posting foto Amini di rumah sakit dengan tabung di mulutnya pada hari Kamis.
“Memuakkan,” tulis aktris dan juru kampanye HAM Iran-Inggris Nazanin Boniadi di Twitter.
"Berapa banyak nyawa anak muda tak berdosa yang harus dirampok secara brutal sebelum kita semua bangkit?"
Juru kampanye kebebasan berekspresi Iran Hossein Ronaghi menulis di media sosial: “Situasi Mahsa Amini adalah contoh kejahatan yang disengaja."
“Penindasan sistematis terhadap wanita Iran dengan dalih menegakkan jilbab oleh patroli pemandu dan kepolisian adalah kejahatan," ujarnya.
Insiden itu terjadi ketika kontroversi tumbuh--baik di dalam maupun di luar Iran--atas pelaksanaan gasht-e ershad atau patroli pemandu, yang memantau dan menegakkan aturan berpakaian di Iran.
Jilbab telah menjadi busana wajib bagi wanita di Iran tak lama setelah revolusi 1979.
Beberapa wanita, didorong oleh juru kampanye HAM Masih Alinejad yang berbasis di Amerika Serikat, telah berusaha untuk memprotes aturan tersebut dengan melepas jilbab mereka di depan umum.
Pada pertengahan Juli, seorang wanita muda Iran, Sepideh Rashno, menghilang pada pertengahan Juli setelah terlibat perselisihan di bus Teheran dengan wanita lain yang menuduhnya melepas jilbab.
Saluran media sosial "1500tasvir", yang mencatat pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh polisi Iran, mem-posting foto Amini di rumah sakit dengan tabung di mulutnya pada hari Kamis.
“Memuakkan,” tulis aktris dan juru kampanye HAM Iran-Inggris Nazanin Boniadi di Twitter.
"Berapa banyak nyawa anak muda tak berdosa yang harus dirampok secara brutal sebelum kita semua bangkit?"
Juru kampanye kebebasan berekspresi Iran Hossein Ronaghi menulis di media sosial: “Situasi Mahsa Amini adalah contoh kejahatan yang disengaja."
“Penindasan sistematis terhadap wanita Iran dengan dalih menegakkan jilbab oleh patroli pemandu dan kepolisian adalah kejahatan," ujarnya.
Insiden itu terjadi ketika kontroversi tumbuh--baik di dalam maupun di luar Iran--atas pelaksanaan gasht-e ershad atau patroli pemandu, yang memantau dan menegakkan aturan berpakaian di Iran.
Jilbab telah menjadi busana wajib bagi wanita di Iran tak lama setelah revolusi 1979.
Beberapa wanita, didorong oleh juru kampanye HAM Masih Alinejad yang berbasis di Amerika Serikat, telah berusaha untuk memprotes aturan tersebut dengan melepas jilbab mereka di depan umum.
Pada pertengahan Juli, seorang wanita muda Iran, Sepideh Rashno, menghilang pada pertengahan Juli setelah terlibat perselisihan di bus Teheran dengan wanita lain yang menuduhnya melepas jilbab.