Bukan Covid-19, Bakteri Ini Diduga Jadi Penyebab Penyakit Misterius di Argentina

Minggu, 04 September 2022 - 10:39 WIB
loading...
Bukan Covid-19, Bakteri...
Bakteri Legionella diduga menjadi penyebab penyakit penumonia misterius di Argentina. Foto/Ilustrasi
A A A
BUENOS AIRES - Penyakit misterius yang menyerang 11 orang, menewaskan empat orang, di Argentina kemungkinan disebabkan oleh Legionella, bakteri yang menyebabkan penyakit Legionnaires.

Hal itu diungkapkan pejabat kesehatan Argentina pada Sabtu waktu setempat.

Para pejabat kesehatan Argentina telah mencoba untuk mengetahui penyakit apa yang menyebabkan 11 orang sakit terkait dengan sebuah klinik swasta di kota San Miguel de Tucuman, sekitar 670 mil sebelah utara Buenos Aires.

Pada hari Sabtu, pejabat kesehatan mengatakan bakteri Legionella diidentifikasi dalam tes empat sampel - tiga pernapasan dan biopsi dari salah satu orang yang meninggal.

“Kecurigaannya adalah wabah legionella pneumophila,” ungkap Dr. Carla Vizzotti, Menteri Kesehatan Argentina, dalam sebuah pernyataan.

"Data masih awal dan menunggu diagnosis akhir," tambah Vizzotti seperti dikutip dari NBC News, Minggu (4/9/2022).



Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), CDC, bakteri Legionella dapat ditularkan ketika orang menghirup tetesan kecil air atau secara tidak sengaja menelan air yang mengandung bakteri ke dalam paru-paru. Ini dapat menyebabkan penyakit Legionnaires, jenis pneumonia yang serius.

Kementerian Kesehatan Provinsi Tucuman mengatakan 11 pasien yang terkait dengan klinik Luz Medica termasuk tiga orang yang sedang dalam observasi dan menerima perawatan; seorang pria 64 tahun dengan kondisi kesehatan bawaan, atau penyakit penyerta, yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius; dan seorang pria berusia 81 tahun yang juga dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius, kata .

"Tiga karyawan di klinik itu juga tertular penyakit itu: seorang asisten apoteker berusia 40 tahun yang dirawat di rumah sakit, seorang perawat berusia 44 tahun yang dipantau di rumah, dan seorang perawat berusia 30 tahun, kata Luis Medina Ruiz, menteri kesehatan provinsi, pada konferensi pers minggu ini.

Kementerian Kesehatan Provinsi Tucuman mengatakan pada hari Sabtu bahwa kematian keempat telah dikaitkan dengan cluster tersebut. Pasien digambarkan sebagai pria berusia 48 tahun dengan penyakit penyerta yang berada dalam kondisi serius di rumah sakit, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Tiga orang lain yang meninggal juga memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya," kata kementerian itu.

Seorang wanita berusia 70 tahun yang menjalani operasi kandung empedu di klinik termasuk di antara yang meninggal.

"Dia pada awalnya dianggap sebagai 'pasien nol' cluster, tetapi kasusnya akan menjalani analisis lebih lanjut," kata Ruiz.



Gejala, yang pertama kali muncul dalam enam kasus yang terkait dengan fasilitas tersebut, berkembang dari 18 hingga 23 Agustus, kata pejabat kesehatan provinsi. Kasus-kasus terbaru termasuk tiga pasien yang diumumkan Kamis, satu diumumkan Jumat, dan satu diumumkan Sabtu.

Badan Organisasi Kesehatan Dunia untuk Amerika, Pan American Health Organization (PAHO), mengatakan Kementerian Kesehatan Argentina memberi tahu mereka tentang kelompok awal enam pasien itu pada hari Selasa.

PAHO mengatakan pada hari Kamis bahwa ciri-ciri penyakit misterius itu termasuk pneumonia bilateral, yang didefinisikan oleh infeksi di kedua paru-paru, serta demam, nyeri otot, sakit perut, dan kesulitan bernapas.

"Tes untuk virus pernapasan serta agen virus, bakteri dan jamur lainnya sejauh ini negatif dalam enam kasus pertama," kata PAHO dalam sebuah pernyataan Kamis.

Pada konferensi pers minggu ini dengan Ruiz dan profesional medis lainnya, diumumkan bahwa pengujian awal juga tampaknya mengesampingkan Covid-19, Legionella dan hantavirus, yang dapat disebarkan oleh hewan pengerat.

"Tes tambahan, termasuk yang akan menemukan penyebab yang tidak menular, berpotensi terkait obat atau toksisitas, sedang dilakukan di laboratorium nasional yang dijalankan oleh pemerintah Argentina," kata PAHO.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1886 seconds (0.1#10.140)