Profil Israel Defense Forces (IDF), Pelaku Banyak Kekerasan pada Rakyat Palestina

TEL AVIV - Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel merupakan sebutan kekuatan militer di Israel.

Pasukan Pertahanan Israel terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, serta Angkatan Udara. IDF didirikan pada 31 Mei 1948, dua pekan usai deklarasi berdirinya Israel di tanah Palestina.

Setelah berdirinya IDF, dua organisasi bawah tanah Yahudi, Etzek dan Lehi, juga ikut bergabung dengan IDF. Pasukan ini diduga telah membunuh banyak rakyat Palestina.

Tujuan didirikannya IDF adalah menjaga keamanan, melindungi kemerdekaan, serta menggagalkan upaya musuh-musuh yang mengganggu kehidupan Israel.



Para prajurit IDF berkewajiban berjuang serta mencurahkan segala upaya bahkan dengan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri guna melindungi negara Israel hingga penduduknya.

Prajurit IDF harus bertindak sesuai dengan nilai-nilai IDF, mematuhi hukum, menjunjung tinggi martabat manusia serta menghormati nilai-nilai Israel sebagai negara Yahudi.

Pada 1956-1966, IDF menghadapi konflik. Ketika itu, Israel memanfaatkannya untuk membeli perlengkapan serta berevolusi dari militer pemula menjadi militer yang profesional.



Laki-laki serta perempuan Yahudi serta Druze yang berusia di atas 18 tahun wajib melakukan dinas militer nasional.

Masa wajib militer aktif adalah 32 bulan untuk laki-laki, sementara bagi perempuan 24 bulan. IDF dapat pula meminta perempuan menjadi relawan dalam posisi tempur.

Pasukan IDF yang terdiri dari pasukan laki-laki dan perempuan ini adalah tentara yang terlatih. Pasukan ini dilatih dengan keras serta dapat menguasai operasi di darat, laut serta udara dengan tujuan dapat melindungi Israel dari serangan musuh.

Komandan IDF merupakan kepala staf umum, posisi yang tunduk pada pengawasan sipil oleh Menteri Pertahanan.