Jerman Akan Perluas Kehadiran Militer di Indo Pasifik

Kamis, 01 September 2022 - 00:53 WIB
loading...
Jerman Akan Perluas...
Kepala Pertahanan Jerman Jenderal Eberhard Zorn. Foto/dbwv.de
A A A
BERLIN - Jerman akan memperluas kehadiran militernya di Indo Pasifik dengan mengirim lebih banyak kapal perang dan bergabung dalam latihan dengan sekutunya sambil mengawasi peningkatan angkatan bersenjata China yang “sangat besar.”

Hal itu diungkapkan Kepala Pertahanan Jerman Jenderal Eberhard Zorn kepada Reuters.

Jerman bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam menunjukkan lebih banyak kekuatan di kawasan itu di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ambisi teritorial Beijing.

Tahun lalu, Berlin mengirim kapal perang pertamanya dalam hampir 20 tahun ke perairan yang disengketakan di Laut China Selatan - dengan risiko mengganggu mitra dagang utamanya - dan bulan ini Berlin mengirim 13 pesawat militer untuk mengikuti latihan bersama di Australia.

Zorn mengatakan bahwa militer Jerman Bundeswehr berencana mengirim pasukan untuk berpartisipasi dalam latihan di Australia tahun depan, sementara angkatan laut akan mengirim armada beberapa kapal lagi ke wilayah tersebut pada tahun 2024.



“Inilah cara kami ingin mengkonsolidasikan kehadiran kami di kawasan itu,” kata Zorn dalam sebuah wawancara di Kementerian Pertahanan Jerman di Berlin seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (1/9/2022).

Jerman secara historis lebih pemalu dalam kebijakan keamanannya daripada para sekutunya karena perannya dalam dua perang dunia, lebih fokus pada perdagangan dalam hubungan internasionalnya - dengan ekspansi ekonomi China yang cepat mendorong pertumbuhannya sendiri dan negara itu menjadi mitra dagang utamanya pada tahun 2016.

Tetapi para mitra Jerman dalam beberapa tahun terakhir meminta untuk menunjukkan lebih banyak kepemimpinan, sesuai dengan kekuatannya sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan negara terpadat.

Pada tahun 2020, Berlin menerbitkan strategi Indo-Pasifik baru dengan fokus pada penguatan aliansi dengan demokrasi di kawasan, menandai titik balik kebijakan keamanan negara itu. Kemudian Kanselir Jerman Olaf Scholz pada bulan Februari menjanjikan kenaikan dramatis dalam pengeluaran militer setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ambisi Global Militer...
Ambisi Global Militer China Dihantui Skandal Korupsi dan Inefisiensi Sistemik
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer China vs Rusia Tahun 2025, Siapa yang Lebih Unggul?
Negara NATO Ini Marah...
Negara NATO Ini Marah setelah 4 Warganya Dieksekusi Mati China
Robohkan Firewall Besar...
Robohkan Firewall Besar China, Aktivis Wuhan Cari Suaka ke Belanda
Taiwan Khawatir Diinvasi...
Taiwan Khawatir Diinvasi China pada 2027, Kenapa Tahun Itu?
Beragam Aktivitas di...
Beragam Aktivitas di Masjid Xiuheyan saat Bulan Suci Ramadan di Lanzhou China Barat Laut
Menilik Aktivitas Umat...
Menilik Aktivitas Umat Muslim saat Bulan Suci Ramadan di China Barat Laut
China Diduga Gunakan...
China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Rekomendasi
H-9 Lebaran, 9 Ribu...
H-9 Lebaran, 9 Ribu Kendaraan Keluar Jakarta Melalui Gerbang Tol Cikampek Utama
Jurnalis Tempo Diteror...
Jurnalis Tempo Diteror Kepala Babi, GP Ansor Kecam Intimidasi terhadap Kebebasan Pers
INH Ajak Masyarakat...
INH Ajak Masyarakat Indonesia Bangun Kembali Palestina
Berita Terkini
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
50 menit yang lalu
Hizbullah Hujani Israel...
Hizbullah Hujani Israel Roket, Zionis Meradang dan Siap Perang
1 jam yang lalu
Siapa Frank Tavares?...
Siapa Frank Tavares? Pria yang Pernah Jadi Biarawati selama 22 Tahun demi Cinta Sejatinya
2 jam yang lalu
Jet Tempur Nirawak Turki...
Jet Tempur Nirawak Turki KIZILELMA Sukses Bermanuver
3 jam yang lalu
Kisah Bayi Rachel Rollinson...
Kisah Bayi Rachel Rollinson Dibuang karena Dianggap Bawa Sial, 60 Tahun Kemudian Bertemu Ibu Kandungnya
4 jam yang lalu
ISGS Bantai 44 Orang...
ISGS Bantai 44 Orang di Dalam Masjid Niger, 13 Kritis
4 jam yang lalu
Infografis
Mengapa Taiwan Khawatir...
Mengapa Taiwan Khawatir akan Diinvasi China pada 2027?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved