Dokter Cantik Ini Bunuh Diri dengan Lompat dari Jendela Gedung Rumah Sakit
loading...
A
A
A
AMMAN - Seorang dokter perempuan muda Yordania bunuh diri dengan melompat dari jendela gedung sebuah rumah sakit (RS) di Amman. Dia mengakhiri hidupnya setelah men-tweet pesan rahasia.
Mirona Asfour, dokter cantik kelahiran 1997, melompat dari sebuah gedung di Jordan University Hospital di ibu kota tempat dia bekerja sebagai residen anestesi.
"Ingatlah [untuk perbuatan baik saya]...atau lupakan saya...saya tetap dilupakan," bunyitweet misteriusnya sebelum bunuh diri pada Rabu malam.
Seorang sumber keamanan Yordania mengatakan kepada Al Arabiya, Jumat (26/8/2022) bahwa polisi menemukan jasad Asfour di dalam gedung Jordan University Hospital. Sumber itu menambahkan bahwa penyelidikan telah diluncurkan dan tim forensik sedang bekerja untuk menentukan penyebab kematiannya.
Dr Jamal Masaad, presiden Jordan University Hospital, mengatakan bahwa mereka kehilangan kontak dengan Asfour sekitar pukul 20.30 pada hari Rabu.
Setelah gagal menghubunginya meskipun dia sedang bertugas, Masaad memberi tahu pasukan keamanan serta penjaga keamanan di rumah sakit.
Kamera pengintai di rumah sakit membantu melacaknya dan mereka akhirnya menemukan jasad di lantai dasar setelah tengah malam.
Sementara itu, keluarganya mengeluarkan pernyataan yang meminta media dan pengguna media sosial untuk tidak menyebarkan desas-desus tentang kematiannya dan menjelaskan bahwa Asfour menderita depresi berat sejak ibunya meninggal pada tahun 2020.
Lihat Juga: Satu Keluarga di Tangsel Meninggal Diduga Bunuh Diri, Jenazah Ibu dan Anak Dikubur dalam Satu Liang Lahat
Mirona Asfour, dokter cantik kelahiran 1997, melompat dari sebuah gedung di Jordan University Hospital di ibu kota tempat dia bekerja sebagai residen anestesi.
"Ingatlah [untuk perbuatan baik saya]...atau lupakan saya...saya tetap dilupakan," bunyitweet misteriusnya sebelum bunuh diri pada Rabu malam.
Seorang sumber keamanan Yordania mengatakan kepada Al Arabiya, Jumat (26/8/2022) bahwa polisi menemukan jasad Asfour di dalam gedung Jordan University Hospital. Sumber itu menambahkan bahwa penyelidikan telah diluncurkan dan tim forensik sedang bekerja untuk menentukan penyebab kematiannya.
Dr Jamal Masaad, presiden Jordan University Hospital, mengatakan bahwa mereka kehilangan kontak dengan Asfour sekitar pukul 20.30 pada hari Rabu.
Setelah gagal menghubunginya meskipun dia sedang bertugas, Masaad memberi tahu pasukan keamanan serta penjaga keamanan di rumah sakit.
Kamera pengintai di rumah sakit membantu melacaknya dan mereka akhirnya menemukan jasad di lantai dasar setelah tengah malam.
Sementara itu, keluarganya mengeluarkan pernyataan yang meminta media dan pengguna media sosial untuk tidak menyebarkan desas-desus tentang kematiannya dan menjelaskan bahwa Asfour menderita depresi berat sejak ibunya meninggal pada tahun 2020.
Lihat Juga: Satu Keluarga di Tangsel Meninggal Diduga Bunuh Diri, Jenazah Ibu dan Anak Dikubur dalam Satu Liang Lahat
(min)