Tertidur Saat Pesawat Mengangkasa, Pilot Ethiopian Airlines Diskors

Minggu, 21 Agustus 2022 - 12:50 WIB
loading...
Tertidur Saat Pesawat...
Tertidur saat pesawat mengangkasa, pilot Ethiopian Airlines diskors. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
ADDIA ABABA - Maskapai penerbangan terbesar di Afrika , Ethiopian Airlines, mengatakan telah menskors dua pilot yang dilaporkan tertidur dan gagal melakukan pendaratan selama penerbangan dari Khartoum ke Addis Ababa.

Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, pesawat itu melampaui landasan pacu di Bandara Internasional Bole di Ibu Kota Ethiopia pada hari Senin sebelum mendarat dengan selamat.

Situs independen The Aviation Herald mengatakan pilot tertidur selama penerbangan dan dibangunkan oleh alarm yang dipicu ketika mode autopilot terputus.

Data penerbangan menunjukkan, pesawat berputar kembali untuk mendarat 25 menit kemudian.



Ethiopian Airlines pada hari Jumat mengatakan bahwa penerbangan dengan nomor ET343 untuk sementara kehilangan komunikasi dengan kontrol lalu lintas udara tetapi mendarat dengan selamat setelah dipulihkan.

"Awak yang bersangkutan telah dikeluarkan dari operasi sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan tanpa mengatakan apakah pilotnya tertidur.

"Tindakan korektif yang tepat akan diambil berdasarkan hasil investigasi," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Al Araby, Minggu (21/8/2022).

Penerbangan antara dua ibu kota biasanya memakan waktu kurang dari dua jam.

Analis penerbangan yang berbasis di London Alex Macheras menggambarkan insiden itu sebagai insiden yang "sangat memprihatinkan", menyalahkan kelelahan yang meluas yang menimbulkan ancaman besar bagi keselamatan udara.



"Kelelahan pilot bukanlah hal baru, dan terus menjadi salah satu ancaman paling signifikan terhadap keselamatan udara - secara internasional," tulisnya di Twitter.

Pada Maret 2019, sebuah pesawat Boeing 737 MAX yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines jatuh enam menit setelah lepas landas ke sebuah lapangan di tenggara Addis Ababa, menewaskan semua 157 orang di dalamnya.

Bencana tersebut, lima bulan setelah kecelakaan serupa di Indonesia, memicu larangan terbang global pesawat jet itu selama 20 bulan, sebelum kembali beroperasi pada akhir 2020.

Ethiopian Airlines, perusahaan yang 100 persen milik negara, melaporkan omset sebesar USD3,51 miliar untuk tahun fiskal 2020-2021.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2085 seconds (0.1#10.140)