Ngeri! Pilot Pesawat Ethiopian Airlines Tertidur Saat Terbang
loading...
A
A
A
ADDIS ABABA - Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Ethiopian Airlines yang terbang dari Sudan ke Ethiopia gagal mendarat setelah dua pilotnya tertidur.
Menurut laporan Aviation Herald, insiden itu terjadi padi pada 15 Agustus, melibatkan pesawat dengan nomor penerbangan ET343 dari maskapai terbesar Ethiopia itu yang terbang dari Khartoum ke Addis Ababa.
Saat itu, peringatan diberikan ketika pesawat mendekati bandara tetapi tidak kunjung turun. Sementara Kontrol Lalu Lintas Udara mencoba menghubungi awak pesawat, sistem autopilot pesawat terus melaju di ketinggian 37.000 kaki.
Alarm peringatan yang berbunyi sontak membangunkan kru ketika sistem autopilot mati setelah pesawat terbang di atas landasan di mana seharusnya pesawat itu mendarat.
Pilot baru mendaratkan pesawat itu 25 menit kemudian.
Data Automatic Dependent Surveillance–Broadcast (ADS–B) yang diperoleh The Aviation Herald menegaskan bahwa pesawat terus melaju di ketinggian 37.000 kaki sebelum terbang di atas landasan.
ADS-B adalah teknologi pengawasan yang memungkinkan antarmuka antara kontrol lalu lintas udara dan pesawat.
Data menunjukkan pesawat kemudian mulai turun dan bermanuver untuk pendekatan lain. Pesawat kemudian bertahan di landasan selama sekitar dua setengah jam sebelum berangkat untuk penerbangan berikutnya.
Analis penerbangan telah membunyikan alarm setelah insiden itu dan mengatakan insiden itu mencerminkan bagaimana pilot terlalu banyak bekerja dan kelelahan.
Menurut laporan Aviation Herald, insiden itu terjadi padi pada 15 Agustus, melibatkan pesawat dengan nomor penerbangan ET343 dari maskapai terbesar Ethiopia itu yang terbang dari Khartoum ke Addis Ababa.
Saat itu, peringatan diberikan ketika pesawat mendekati bandara tetapi tidak kunjung turun. Sementara Kontrol Lalu Lintas Udara mencoba menghubungi awak pesawat, sistem autopilot pesawat terus melaju di ketinggian 37.000 kaki.
Alarm peringatan yang berbunyi sontak membangunkan kru ketika sistem autopilot mati setelah pesawat terbang di atas landasan di mana seharusnya pesawat itu mendarat.
Pilot baru mendaratkan pesawat itu 25 menit kemudian.
Data Automatic Dependent Surveillance–Broadcast (ADS–B) yang diperoleh The Aviation Herald menegaskan bahwa pesawat terus melaju di ketinggian 37.000 kaki sebelum terbang di atas landasan.
ADS-B adalah teknologi pengawasan yang memungkinkan antarmuka antara kontrol lalu lintas udara dan pesawat.
Data menunjukkan pesawat kemudian mulai turun dan bermanuver untuk pendekatan lain. Pesawat kemudian bertahan di landasan selama sekitar dua setengah jam sebelum berangkat untuk penerbangan berikutnya.
Analis penerbangan telah membunyikan alarm setelah insiden itu dan mengatakan insiden itu mencerminkan bagaimana pilot terlalu banyak bekerja dan kelelahan.