Bernilai Rp18 Triliun, Kapal Perang Canggih Inggris Ini 4 Tahun 'Terdampar' di Pelabuhan
loading...
A
A
A
LONDON - Sebuah kapal perang di armada andalan Angkatan Laut Inggris senilai 1 miliar poundsterling atau sekitar Rp18 triliun telah menghabiskan waktunya dalam 4 tahun terakhir di pelabuhan.
Kapal perang HMS Daring belum melaut sejak Juni 2017 setelah terbentur serangkaian masalah teknis.
Dan masalah serupa dengan lima kapal perusak Tipe 45 lainnya di armada telah menyebabkan mereka juga menghabiskan sebagian besar waktu mereka terikat di pelabuhan.
Kapal-kapal telah dirundung serangkaian hambatan, yang meliputi overrunning reparasi, penundaan pengadaan suku cadang vital, mesin mati, dan bahkan kurangnya pelaut terlatih untuk menanganinya.
Artinya, alih-alih menjadi ujung tombak kekuatan angkatan laut negara itu di seluruh dunia, kapal berbobot 8.000 ton itu malah terdampar di pelabuhan. Pada tahun 2021 tiga dari mereka menghabiskan sepanjang tahun diikat di dermaga karena masalah teknis atau kurangnya awak.
Banyak masalah yang disebabkan oleh sistem tenaga berteknologi tinggi kapal, yang dapat menjadi terlalu panas.
“Sebuah keputusan dibuat oleh pemerintah pada tahun 2000 untuk mengambil risiko dengan desain turbin gas inovatif yang tidak membuahkan hasil," terang Direktur publikasi Navy Lookout, Pete Sandeman.
“Akibatnya, kapal perusak Tipe 45 telah diganggu oleh masalah propulsi yang signifikan sejak mereka mulai beroperasi,” imbuhnya seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (31/7/2022).
Kapal perang HMS Daring belum melaut sejak Juni 2017 setelah terbentur serangkaian masalah teknis.
Dan masalah serupa dengan lima kapal perusak Tipe 45 lainnya di armada telah menyebabkan mereka juga menghabiskan sebagian besar waktu mereka terikat di pelabuhan.
Kapal-kapal telah dirundung serangkaian hambatan, yang meliputi overrunning reparasi, penundaan pengadaan suku cadang vital, mesin mati, dan bahkan kurangnya pelaut terlatih untuk menanganinya.
Artinya, alih-alih menjadi ujung tombak kekuatan angkatan laut negara itu di seluruh dunia, kapal berbobot 8.000 ton itu malah terdampar di pelabuhan. Pada tahun 2021 tiga dari mereka menghabiskan sepanjang tahun diikat di dermaga karena masalah teknis atau kurangnya awak.
Banyak masalah yang disebabkan oleh sistem tenaga berteknologi tinggi kapal, yang dapat menjadi terlalu panas.
“Sebuah keputusan dibuat oleh pemerintah pada tahun 2000 untuk mengambil risiko dengan desain turbin gas inovatif yang tidak membuahkan hasil," terang Direktur publikasi Navy Lookout, Pete Sandeman.
“Akibatnya, kapal perusak Tipe 45 telah diganggu oleh masalah propulsi yang signifikan sejak mereka mulai beroperasi,” imbuhnya seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (31/7/2022).