Bergincu dan Pakai High Heel, Relawan Medis Ini Tampil Modis Saat Selamatkan Nyawa

Jum'at, 29 Juli 2022 - 13:38 WIB
loading...
A A A
"Sayangnya, saya tidak bisa mengejar impian saya. Tapi hari ini saya melaksanakannya dengan memberikan bantuan," ujarnya.

Darurat militer membuat barisan pembela Ukraina membengkak, tetapi banyak dari mereka yang telah bergabung dengan militer selama perang memasuki bulan keenam tidak memiliki pengalaman tempur atau persediaan yang mereka butuhkan.

“Rasanya seperti tahun 2014. Kami membutuhkan peralatan P3K dan seragam untuk pertahanan teritorial. Saya pikir itu dibuat dengan hampir tidak ada waktu untuk mengalokasikan anggaran untuk mereka. Oleh karena itu, mereka membutuhkan dukungan dari sukarelawan,“ ucap Voronkova.

Saat dia membawa kotak pisau bedah, perangkat elektro-koagulasi, kateter darurat, dan perlengkapan lainnya ke rumah sakit di kota Kurakhove, deru roket yang keluar dan tembakan yang masuk tidak membuatnya bergeming.

Di kelas medis taktisnya, Voronkova memimpin sebuah ruangan yang penuh dengan tentara, paramedis, dan teknisi dari berbagai usia.

Dia menarik perhatian mereka dengan suaranya yang keras, humor dan pengalamannya. Sirene serangan udara berbunyi saat dia mengajar di kelas di Dobropillia, tapi dia melanjutkan pelajarannya di tempat perlindungan bom bawah tanah.



Pelatihan yang dia berikan menjadi lebih penting selama pertempuran panjang untuk wilayah Donbas Ukraina, di mana pasukan Rusia telah melakukan serangan udara dan tembakan artileri tanpa henti, tetapi juga terlibat dalam pertempuran jalanan saat mereka mencoba untuk menguasai desa, perkampungan dan kota besar.

Voronkova berpikir kesempatan bagi pemerintah Ukraina untuk mencari solusi damai dengan Moskow telah lama berlalu .

"Saat ini, harga kemenangan adalah hidup kita," tegasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)