Pasukan Rusia Rebut Pembangkit Listrik Terbesar Kedua di Ukraina

Kamis, 28 Juli 2022 - 05:56 WIB
loading...
Pasukan Rusia Rebut Pembangkit Listrik Terbesar Kedua di Ukraina
Pasukan Rusia berhasil merebut pembangkit listrik terbesar kedua di Ukraina. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
KIEV - Pasukan Rusia telah mengambil alih pembangkit listrik terbesar kedua di Ukraina . Hal itu dikonfirmasi oleh seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky , menyusul klaim yang sebelumnya dikeluarkan oleh pasukan yang didukung Rusia untuk merebutnya secara utuh.

Merebut pembangkit listrik tenaga batu bara era Soviet, Vuhlehirsk, di timur Ukraina akan menjadi keuntungan strategis pertama Moskow dalam lebih dari tiga minggu dalam apa yang disebutnya sebagai "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya.

"Mereka mencapai keuntungan taktis kecil - mereka merebut Vuhlehirsk," kata penasihat Zelensky, Oleksiy Arestovych, dalam sebuah wawancara yang diposting di YouTube.

"Rusia sedang melakukan penempatan besar-besaran kembali pasukannya ke tiga wilayah selatan," sambung Arestovych seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (28/7/2022).



Sementara itu, intelijen militer Inggris mengatakan pasukan dari kontraktor militer swasta Rusia, Wagner, mungkin telah berhasil membuat kemajuan taktis di wilayah Donbas di Ukraina timur di sekitar pembangkit listrik dan desa terdekat Novoluhanske.

Dikatakan beberapa pasukan Ukraina mungkin telah ditarik dari daerah itu.

Selain itu, pasukan Rusia mengalami kemunduran di wilayah Kherson, Ukraina selatan, setelah pasukan Ukraina merusak jembatan penting yang mengangkangi sungai Dnipro. Menurut pejabat lokal yang ditunjuk Rusia, jembatan itu dihantam sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) yang dipasok Amerika Serikat (AS).

Jembatan Antonivskyi adalah satu-satunya jembatan kota Kherson yang membentang di seberang sungai. Kirill Stremousov, wakil kepala pemerintah kota yang ditunjuk Rusia, mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA bahwa lalu lintas telah ditutup setelah serangan itu.

Dia mengatakan Rusia siap untuk mengkompensasinya karena dihentikan dengan jembatan ponton dan feri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1329 seconds (0.1#10.140)