Bergincu dan Pakai High Heel, Relawan Medis Ini Tampil Modis Saat Selamatkan Nyawa
loading...
A
A
A
Prajurit Ukraina mengenali Voronkova dan dengan satu pandangan, biarkan mereka lewat.
Aroma ceri manisnya memenuhi udara ketika dia keluar dari vannya untuk merokok dengan kuku merahnya yang terawat.
Meskipun dia membawahi 20 orang dan tinggal di Kiev, Voronkova telah berada di Ukraina timur sejak Rusia memusatkan perhatian mereka di sana pada bulan April, dan bersikeras untuk mengirimkan sendiri kotak P3K ke garis depan.
"Wanita itu seperti leher untuk kepala. Dia menggerakkan segalanya," katanya.
Voronkova tumbuh dengan cinta obat-obatan, tetapi keluarganya tidak ingin dia mengejarnya cita-citanya.
Kedua orang tuanya adalah bankir dan berpikir dia harus mengambil jalur karir yang sama. Konflik separatis yang dimulai pada tahun 2014 membujuknya untuk belajar kedokteran perang, dan dia akhirnya menerima sertifikasi sebagai instruktur.
Dari tahun 2015 hingga Rusia menginvasi Ukraina, Kementerian Pertahanan Ukraina menugaskannya untuk menemukan solusi atas masalah yang dihadapi oleh unit tentara di Donbas.
Sekarang, dia menggunakan teknik pengajarannya sendiri untuk membantu unit melindungi diri mereka sendiri dan rekan-rekan mereka dalam pertempuran.
"Saya masih mengingatkan ibu saya bahwa ketika saya di kelas 10, saya memiliki kotak berisi pil (over-the-counter), dan semua teman saya di sekolah tahu saya punya obat untuk semuanya," ungkapnya.
Aroma ceri manisnya memenuhi udara ketika dia keluar dari vannya untuk merokok dengan kuku merahnya yang terawat.
Meskipun dia membawahi 20 orang dan tinggal di Kiev, Voronkova telah berada di Ukraina timur sejak Rusia memusatkan perhatian mereka di sana pada bulan April, dan bersikeras untuk mengirimkan sendiri kotak P3K ke garis depan.
"Wanita itu seperti leher untuk kepala. Dia menggerakkan segalanya," katanya.
Voronkova tumbuh dengan cinta obat-obatan, tetapi keluarganya tidak ingin dia mengejarnya cita-citanya.
Kedua orang tuanya adalah bankir dan berpikir dia harus mengambil jalur karir yang sama. Konflik separatis yang dimulai pada tahun 2014 membujuknya untuk belajar kedokteran perang, dan dia akhirnya menerima sertifikasi sebagai instruktur.
Dari tahun 2015 hingga Rusia menginvasi Ukraina, Kementerian Pertahanan Ukraina menugaskannya untuk menemukan solusi atas masalah yang dihadapi oleh unit tentara di Donbas.
Sekarang, dia menggunakan teknik pengajarannya sendiri untuk membantu unit melindungi diri mereka sendiri dan rekan-rekan mereka dalam pertempuran.
"Saya masih mengingatkan ibu saya bahwa ketika saya di kelas 10, saya memiliki kotak berisi pil (over-the-counter), dan semua teman saya di sekolah tahu saya punya obat untuk semuanya," ungkapnya.