Antisipasi Penyebaran Pandemi, WHO Tolak Paspor Kebal Covid-19

Senin, 27 April 2020 - 09:35 WIB
loading...
A A A
Banyak negara telah melaksanakan pengujian sampel untuk antibodi terhadap populasinya, seperti Amerika Serikat (AS), Italia, Jerman, dan Inggris. Survei awal terhadap penduduk New York ditemukan bahwa hampir 14% memiliki antobodi melawan virus korona. Itu diungkapkan Gubernur New York Andrew Cuomo yang mengatakan, ada indikasi bahwa 2,7 juta warganya telah terinfeksi virus corona.

Hanya 3.000 orang yang disurvei, Cuomo mengungkapkan, tingkat kematian akibat infeksi virus corona hanya 0,5% atau lebih rendah dibandingkan yang diungkapkan para pakar. “Jika infeksi mencapai 13,9%, itu bisa mengubah teori kalau tingkat kematian orang yang terinfeksi virus corona,” kata Cuomo. Tingkat kematian 0,5% dihitung dari membagi jumlah korban meninggal sekitar 15.500 dengan estimasi warga yang terinfeksi 14% dari total 19 juta penduduk New York, yakni 2,7 juta.

Di Inggris, 25.000 orang diperiksa setiap bulannya pada tahun depan untuk memperiksaan antibodi dan pengecekan apakah mereka memiliki virus. Itu bertujuan untuk memberikan informasikan apakah berapa lama imunitas melawan Covid-19 bagi pasien yang sembuh. Di Belgia, pejabat Badan Kesehatan Publik Swedia Anders Wallensten mengungkapkan kekebalan saja tidak cukup. “Kita harus mengetahui lebih banyak orang untuk dites antibodi,” katanya.

Sebelumnya, Profesor Mala Maini dari Universitas College London mengatakan, ketersediaan pengujian antibodi seharusnya dilakukan untuk mengetahui berapa antibodi dalam tubuh bisa bertahan dan apakah akan memberikan perlindungan. “Kita tidak yakin jika antibodi tersebut bisa mengindikasikan imunitas perlindungan terhadap Covid-19. Data awal memang menunjukkan hal yang masuk akal,” katanya. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1517 seconds (0.1#10.140)