Tolak Keberatan Myanmar, Pengadilan Dunia Bakal Sidangkan Kasus Genosida Muslim Rohingya

Sabtu, 23 Juli 2022 - 09:39 WIB
loading...
Tolak Keberatan Myanmar,...
Pengadilan Dunia di Den Haag menolak keberatan Myanmar dan tetap akan menyidangkan secara penuh kasus genosida terhadap Muslim Rohingya. Foto/REUTERS/Mohammad Ponair Hossain
A A A
DEN HAAG - Pengadilan Dunia pada hari Jumat menolak keberatan Myanmar atas kasus genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya . Dengan demikian, Pengadilan Dunia akan menyidangan kasus tersebut secara penuh.

Myanmar, yang sekarang diperintah oleh junta militer yang merebut kekuasaan pada tahun 2021, berpendapat bahwa Gambia, yang mengajukan gugatan, tidak memiliki kedudukan untuk melakukannya di Pengadilan Tinggi PBB--yang secara resmi dikenal sebagai Mahkamah Internasional (ICJ).

Tetapi Hakim Ketua Joan Donoghue mengatakan semua negara yang telah menandatangani Konvensi Genosida 1948 dapat dan harus bertindak untuk mencegah genosida, dan pengadilan memiliki yurisdiksi dalam kasus tersebut.

"Gambia, sebagai negara pihak [penandatangan] Konvensi Genosida, telah berdiri," katanya, membaca ringkasan putusan panel 13 hakim tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (23/7/2022).



Pengadilan sekarang akan melanjutkan untuk mendengarkan manfaat dari kasus tersebut, sebuah proses yang akan memakan waktu bertahun-tahun.

Gambia mengambil alih perjuangan Rohingya pada 2019, didukung oleh 57 negara Organisasi untuk Kerjasama Islam (OKI), dalam gugatan yang bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban Myanmar dan mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.

Menteri Kehakiman Gambia Dawda Jallow mengatakan di luar ruang sidang bahwa dia sangat senang dengan keputusan itu dan yakin gugatan itu akan menang.

Gambia membela komunitas Muslim Rohingya setelah Abubacarr Tambadou, mantan Menteri Kehakiman Gambia yang juga mantan jaksa di pengadilan Rwanda PBB, mengunjungi sebuah kamp pengungsi di Bangladesh. Tambadou mengatakan bahwa cerita yang dia dengar membangkitkan ingatan tentang genosida di Rwanda.

Seorang perwakilan untuk Myanmar mengatakan bahwa negaranya akan melakukan yang terbaik untuk melindungi kepentingan nasional dalam proses lebih lanjut.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Hamas: Perundingan dengan...
Hamas: Perundingan dengan Mediator Gencatan Senjata Gaza Intensif dalam Beberapa Hari Terakhir
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
Israel Tampaknya akan...
Israel Tampaknya akan Setujui Proposal Mesir terkait Pembebasan Sandera
Puluhan Tentara Cadangan...
Puluhan Tentara Cadangan Medis Israel Menolak Kembali ke Gaza
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Giring Ganesha Sowan...
Giring Ganesha Sowan ke Istana Negara, Halal Bihalal dengan Prabowo dan Gibran
Jajaran Kabinet Merah...
Jajaran Kabinet Merah Putih Hadiri Open House Prabowo di Istana
5 Game Seru untuk Mengisi...
5 Game Seru untuk Mengisi Waktu Libur Leberan 2025
Berita Terkini
10 Nama Negara Terpanjang...
10 Nama Negara Terpanjang di Dunia, Salah Satunya Mantan Penjajah
31 menit yang lalu
Akankah Komposisi Kabinet...
Akankah Komposisi Kabinet Pemerintahan Baru Suriah Memuaskan Semua Faksi?
1 jam yang lalu
Erdogan Dukung Penuh...
Erdogan Dukung Penuh Integritas Teritorial Suriah
2 jam yang lalu
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
3 jam yang lalu
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
4 jam yang lalu
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
5 jam yang lalu
Infografis
Penemuan-penemuan Ilmuwan...
Penemuan-penemuan Ilmuwan Muslim yang Mengubah Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved