Agama Warga Negara Ukraina dan Persentasenya
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina masih menjadi perbincangan utama dunia. Pasalnya sejak 24 Februari 2022, Rusia menginvasi Ukraina dan hingga kini belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Sebagai bekas bagian Uni Soviet, agama dominan yang dianut warga negara Ukraina adalah Ortodoksi Timur.
Selain itu, ada pula agama Katolik Timur, Protestan, Islam, dan lainnya. Berikut agama warga negara Ukraina dan persentasenya.
1. Ortodoksi Timur (65,4%)
Pada 988 Masehi, Vladimir I, pangeran pagan Novgorod, serta pangeran Kiev bergabung dengan Ortodoksi Timur.
Setelah itu, sering terjadi pembaptisan massal serta penghancuran kuil-kuil di Kiev. Sejak saat itu, Ukraina menjadi negara dengan mayoritas Ortodoks.
Salah satu pencapaian terbesar Ortodoks adalah mengonversi kitab suci agama ke dalam bahasa Slavia yang membuatnya lebih mudah diakses oleh orang-orang Ukraina.
Pada 1917, Ukraina berada di bawah kekuasaan Uni Soviet. Selama periode pemerintahan Uni Soviet hingga keruntuhannya pada 1991, Uni Soviet mempromosikan ateisme.
2. Tidak Beragama (16,3%)
Uni Soviet ingin menghilangkan agama dari masyarakat serta menggantinya dengan ateisme. Hal ini lantaran pengalaman negatif Uni Soviet dengan Gereja Ortodoks Rusia yang terkait dengan Kekaisaran Rusia.
Sebagai bekas bagian Uni Soviet, agama dominan yang dianut warga negara Ukraina adalah Ortodoksi Timur.
Selain itu, ada pula agama Katolik Timur, Protestan, Islam, dan lainnya. Berikut agama warga negara Ukraina dan persentasenya.
1. Ortodoksi Timur (65,4%)
Pada 988 Masehi, Vladimir I, pangeran pagan Novgorod, serta pangeran Kiev bergabung dengan Ortodoksi Timur.
Setelah itu, sering terjadi pembaptisan massal serta penghancuran kuil-kuil di Kiev. Sejak saat itu, Ukraina menjadi negara dengan mayoritas Ortodoks.
Salah satu pencapaian terbesar Ortodoks adalah mengonversi kitab suci agama ke dalam bahasa Slavia yang membuatnya lebih mudah diakses oleh orang-orang Ukraina.
Pada 1917, Ukraina berada di bawah kekuasaan Uni Soviet. Selama periode pemerintahan Uni Soviet hingga keruntuhannya pada 1991, Uni Soviet mempromosikan ateisme.
2. Tidak Beragama (16,3%)
Uni Soviet ingin menghilangkan agama dari masyarakat serta menggantinya dengan ateisme. Hal ini lantaran pengalaman negatif Uni Soviet dengan Gereja Ortodoks Rusia yang terkait dengan Kekaisaran Rusia.