Dokumen Baru Ungkap 23 Perang Rahasia AS di Penjuru Dunia
loading...
A
A
A
Menurut outlet tersebut, hampir tidak ada informasi tentang operasi ini yang pernah dibagikan kepada anggota Kongres atau pejabat Departemen Luar Negeri.
Umumnya tidak diketahui di mana operasi ini dilakukan, frekuensi, target, atau bahkan identitas pasukan asing yang bekerja sama dengan AS untuk melaksanakannya.
Berbagai kritik terhadap program itu memperingatkan bahwa operasi itu dapat menyebabkan eskalasi militer tak terduga dan melibatkan AS dalam lebih dari selusin konflik di seluruh dunia, karena 127e tidak mengizinkan pengawasan atau masukan dari pejabat urusan luar negeri.
Outlet tersebut mencatat, “Meskipun kumpulan dokumen terbaru menjelaskan lebih banyak tentang program 127e, sebagian besar masih belum diketahui oleh publik dan anggota Kongres, yang hampir tidak pernah menerima laporan apa pun yang berkaitan dengan program tersebut.”
Seorang pejabat pemerintah AS yang mengetahui program tersebut, yang meminta anonimitas untuk membahasnya, mengatakan kepada The Intercept bahwa, “Sebagian besar staf Kongres bahkan tidak memiliki izin untuk melihat laporan 127e, dan mereka yang jarang memintanya.”
“Itu dirancang untuk mencegah pengawasan,” ungkap sumber pejabat AS, dilansir RT.com pada Senin (4/7/2022).
Stephen Semler, salah satu pendiri think tank kebijakan luar negeri AS, mengatakan kepada The Intercept bahwa Pentagon lebih memilih menjalankan operasinya dengan minimal dalam pengawasan, masukan atau birokrasi dari Kongres dan telah melakukannya selama bertahun-tahun.
“Komunitas Operasi Khusus sangat menyukai otonomi. Masalahnya adalah hal ini sangat dinormalisasi,” ujar sumber itu kepada outlet.
“Harus ada lebih banyak perhatian yang diberikan kepada otoritas pelatihan dan perlengkapan ini, apakah itu pasukan khusus atau (Departemen Pertahanan) reguler, karena itu benar-benar cara yang ramah relasi publik untuk menjual perang tanpa akhir,” papar Semler.
Umumnya tidak diketahui di mana operasi ini dilakukan, frekuensi, target, atau bahkan identitas pasukan asing yang bekerja sama dengan AS untuk melaksanakannya.
Berbagai kritik terhadap program itu memperingatkan bahwa operasi itu dapat menyebabkan eskalasi militer tak terduga dan melibatkan AS dalam lebih dari selusin konflik di seluruh dunia, karena 127e tidak mengizinkan pengawasan atau masukan dari pejabat urusan luar negeri.
Outlet tersebut mencatat, “Meskipun kumpulan dokumen terbaru menjelaskan lebih banyak tentang program 127e, sebagian besar masih belum diketahui oleh publik dan anggota Kongres, yang hampir tidak pernah menerima laporan apa pun yang berkaitan dengan program tersebut.”
Seorang pejabat pemerintah AS yang mengetahui program tersebut, yang meminta anonimitas untuk membahasnya, mengatakan kepada The Intercept bahwa, “Sebagian besar staf Kongres bahkan tidak memiliki izin untuk melihat laporan 127e, dan mereka yang jarang memintanya.”
“Itu dirancang untuk mencegah pengawasan,” ungkap sumber pejabat AS, dilansir RT.com pada Senin (4/7/2022).
Stephen Semler, salah satu pendiri think tank kebijakan luar negeri AS, mengatakan kepada The Intercept bahwa Pentagon lebih memilih menjalankan operasinya dengan minimal dalam pengawasan, masukan atau birokrasi dari Kongres dan telah melakukannya selama bertahun-tahun.
“Komunitas Operasi Khusus sangat menyukai otonomi. Masalahnya adalah hal ini sangat dinormalisasi,” ujar sumber itu kepada outlet.
“Harus ada lebih banyak perhatian yang diberikan kepada otoritas pelatihan dan perlengkapan ini, apakah itu pasukan khusus atau (Departemen Pertahanan) reguler, karena itu benar-benar cara yang ramah relasi publik untuk menjual perang tanpa akhir,” papar Semler.