Jika Barat Cabut Larangan, Rusia Siap Ekspor Puluhan Juta Ton Biji-bijian
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia tidak mencegah ekspor biji-bijian dari wilayah Ukraina dan siap untuk mengekspor puluhan juta ton biji-bijiannya sendiri jika Barat berhenti memblokir pasokan makanan. Penegasan itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Rabu (29/6/2022).
"Rusia siap mengekspor puluhan juta ton biji-bijiannya sendiri jika larangan Barat dicabut dari ekspornya," kata Zakharova, seperti dikutip dari TASS.
Diplomat itu menekankan, Rusia tidak mencegah ekspor gandum dari Ukraina dan menyediakan koridor yang aman untuk ini setiap hari. Menurutnya, jika Barat khawatir tentang timbulnya kelaparan dunia, mereka harus "berhenti memblokir pasokan makanan".
Zakharova menekankan bahwa "Washington, Brussel dan London-lah yang melakukan segalanya untuk benar-benar meningkatkan situasi secara artifisial" dengan ekspor biji-bijian. Menurutnya, kesalahan untuk memblokir ekspor gandum dari Ukraina juga terletak pada rezim Kiev, yang bertanggung jawab atas ranjau pelabuhan.
Zakharova juga mengkritik perkataan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang menyebut Rusia menggunakan kelaparan sebagai senjata.
“Lihat saja pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman (Annalena Baerbock), yang benar-benar keterlaluan dan tidak dapat diterima oleh seorang politisi, negarawan dan hanya orang yang sedikit atau tidak memiliki pengetahuan tentang sejarah negaranya sendiri, Eropa dan dunia sebagai keseluruhan,” ujarnya.
“Dia (Baerbock) menyatakan bahwa Rusia cukup sengaja mempersenjatai kelaparan dan menyandera seluruh dunia. Baerbock tidak hanya berbohong, dia berbohong dengan berani dan sinis," kata Zakharova.
Menurut diplomat itu, Menteri Luar Negeri Jerman melakukan segalanya "untuk melupakan bahwa negaranya yang secara historis menggunakan kelaparan sebagai senjata dan menyandera orang, menghancurkan penduduk sipil."
Ekspor gandum Ukraina, yang ternyata terhambat di negara itu karena konflik yang sedang berlangsung, telah menjadi agenda internasional selama lebih dari dua bulan. Meski beberapa opsi transportasi sudah diusulkan, keputusan akhir belum dibuat. Menurut berbagai perkiraan, dari 20 hingga 25 juta ton gandum diblokir di Ukraina.
"Rusia siap mengekspor puluhan juta ton biji-bijiannya sendiri jika larangan Barat dicabut dari ekspornya," kata Zakharova, seperti dikutip dari TASS.
Diplomat itu menekankan, Rusia tidak mencegah ekspor gandum dari Ukraina dan menyediakan koridor yang aman untuk ini setiap hari. Menurutnya, jika Barat khawatir tentang timbulnya kelaparan dunia, mereka harus "berhenti memblokir pasokan makanan".
Zakharova menekankan bahwa "Washington, Brussel dan London-lah yang melakukan segalanya untuk benar-benar meningkatkan situasi secara artifisial" dengan ekspor biji-bijian. Menurutnya, kesalahan untuk memblokir ekspor gandum dari Ukraina juga terletak pada rezim Kiev, yang bertanggung jawab atas ranjau pelabuhan.
Zakharova juga mengkritik perkataan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang menyebut Rusia menggunakan kelaparan sebagai senjata.
“Lihat saja pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman (Annalena Baerbock), yang benar-benar keterlaluan dan tidak dapat diterima oleh seorang politisi, negarawan dan hanya orang yang sedikit atau tidak memiliki pengetahuan tentang sejarah negaranya sendiri, Eropa dan dunia sebagai keseluruhan,” ujarnya.
“Dia (Baerbock) menyatakan bahwa Rusia cukup sengaja mempersenjatai kelaparan dan menyandera seluruh dunia. Baerbock tidak hanya berbohong, dia berbohong dengan berani dan sinis," kata Zakharova.
Menurut diplomat itu, Menteri Luar Negeri Jerman melakukan segalanya "untuk melupakan bahwa negaranya yang secara historis menggunakan kelaparan sebagai senjata dan menyandera orang, menghancurkan penduduk sipil."
Ekspor gandum Ukraina, yang ternyata terhambat di negara itu karena konflik yang sedang berlangsung, telah menjadi agenda internasional selama lebih dari dua bulan. Meski beberapa opsi transportasi sudah diusulkan, keputusan akhir belum dibuat. Menurut berbagai perkiraan, dari 20 hingga 25 juta ton gandum diblokir di Ukraina.
(esn)