Kisah A-36, Pesawat Negara Netral yang Hendak Mengebom Nuklir Rusia
loading...
A
A
A
STOCKHOLM - Swedia telah menjadi negara netral sejak Perang Dingin pecah. Namun, negara ini ternyata pernah berniat mengebom nuklir Rusia dengan pesawat Saab A-36.
Sekarang, Swedia ingin melepas status netralnya dengan menjadi anggota NATO. Rencana itu muncul setelah Rusia nekat menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Rencana pesawat Saab A-36 mengebom nuklir Rusia—saat itu masih bernama Uni Soviet—sebenarnya adalah proyek rahasia, karena Swedia dari dulu memang bukan negara bersenjata nuklir .
Untungnya bagi Moskow, Swedia pada akhirnya membatalkan proyek rahasia tersebut.
Menurut Peter Suciu, penulis Amerika Serikat di banyak majalah, surat kabar dan situs web, rroyek rahasia itu dicetuskan setelah terjadi sebelas perang antara Rusia dan Swedia, dengan yang terakhir terjadi pada awal abad ke-19.
Dalam upaya untuk mempertahankan kebijakan netralitasnya, Swedia berusaha mengembangkan persenjataan yang cukup lengkap dari perangkat keras militer yang diproduksi di dalam negeri.
Namun, menurut artikel Suciu di situs 19fortyfive pada Senin (27/6/2022), dari tahun 1945 hingga 1972, negara Skandinavia ini telah menjalankan program senjata nuklir rahasia dengan kedok penelitian sipil di Institut Penelitian Pertahanan Nasional Swedia (FOA).
Yang menjadi masalah adalah bagaimana menggunakan senjata seperti itu jika diperlukan, dan dari tahun 1952-1957 militer Swedia bahkan melakukan studi kelayakan untuk mengembangkan pesawat pengebom supersonik sayap delta yang akan memiliki kemampuan serangan nuklir.
Maka lahirlah "Projekt 1300", sebuah pesawat pengebom yang mampu membawa senjata nuklir yang jatuh bebas dengan berat hingga 800kg.
Sekarang, Swedia ingin melepas status netralnya dengan menjadi anggota NATO. Rencana itu muncul setelah Rusia nekat menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Rencana pesawat Saab A-36 mengebom nuklir Rusia—saat itu masih bernama Uni Soviet—sebenarnya adalah proyek rahasia, karena Swedia dari dulu memang bukan negara bersenjata nuklir .
Untungnya bagi Moskow, Swedia pada akhirnya membatalkan proyek rahasia tersebut.
Menurut Peter Suciu, penulis Amerika Serikat di banyak majalah, surat kabar dan situs web, rroyek rahasia itu dicetuskan setelah terjadi sebelas perang antara Rusia dan Swedia, dengan yang terakhir terjadi pada awal abad ke-19.
Dalam upaya untuk mempertahankan kebijakan netralitasnya, Swedia berusaha mengembangkan persenjataan yang cukup lengkap dari perangkat keras militer yang diproduksi di dalam negeri.
Namun, menurut artikel Suciu di situs 19fortyfive pada Senin (27/6/2022), dari tahun 1945 hingga 1972, negara Skandinavia ini telah menjalankan program senjata nuklir rahasia dengan kedok penelitian sipil di Institut Penelitian Pertahanan Nasional Swedia (FOA).
Yang menjadi masalah adalah bagaimana menggunakan senjata seperti itu jika diperlukan, dan dari tahun 1952-1957 militer Swedia bahkan melakukan studi kelayakan untuk mengembangkan pesawat pengebom supersonik sayap delta yang akan memiliki kemampuan serangan nuklir.
Maka lahirlah "Projekt 1300", sebuah pesawat pengebom yang mampu membawa senjata nuklir yang jatuh bebas dengan berat hingga 800kg.