3 Negara yang Melakukan Pemberontakan di Era Turki Utsmani

Sabtu, 25 Juni 2022 - 16:35 WIB
loading...
A A A


2. Arab Saudi
Pemberontakan Arab Saudi atau yang lebih dikenal Arab Revolt ini dilandasi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah munculnya paham nasionalisme etnis di kedua belah pihak.

Sharif Hussein bin Ali sebagai pemimpin klan Bani Hasyim adalah tokoh yang menentang pemerintahan Utsmani. Ditambah dengan maraknya kemiskinan dan konflik antar etnis membuat Arab Saudi mulai enggan duduk manis dalam genggaman Turki Utsmani.

Munculnya gerakan Arab revolt ini bersamaan ketika Perang Dunia I berlangsung. Inggris sebagai kekuatan imperial mulai memberi dukungan pada pihak Sharifian pada tahun 1914.

Inggris menjanjikan kemerdekaan pada Sharif dari kekuasaan Utsmani. Hubungan antar kedua belah pihak mulai intensif pada tahun 1915, hingga Inggris sempat memberikan bantuan finansial dan persenjataan pada tahun 1916.

Turki Utsmani yang mengikuti Perang Dunia I ini dimanfaatkan pasukan Sharif Hussein untuk bergerak melakukan pemberontakan pada tahun 1916. Pemberontakan ini berlangsung pada 5 Juni 1916 di kota Madinah dan terus berlanjut di kota Mekkah pada 10 Juni 1916.

Selama peperangan ini Arab mendapatkan bantuan dari Inggris yang mengirimkan pasukan Mesir. Perjuangan ini membuahkan hasil pada 9 Juli 1916, dimana kota Mekah dapat dikuasai Arab. Selanjutnya Arab kembali mendapat bantuan Inggris untuk mendapatkan kota-kota lain seperti Jeddah, Yanbu, Rabigh, Ta'if dan al-Qunfundhah.



3. Bulgaria
Turki Utsmani menaklukkan Bulgaria pada akhir abad ke-14. karena tidak menyukai penindasan yang dilakukan bangsa Utsmani, Bulgaria mulai bangkit. Penindasan feodal yang dilakukan rezim Utsmani pada petani membuat mereka menentang kebijakan yang ditetapkan.

Pada tahun 1849, di daerah bagian barat pegunungan Balkan dan Danube, persiapan untuk pemberontakan telah dimulai. Pertempuran awal pemberontakan Bulgaria terjadi antara 27 Mei dan 8 Juni 1850. Pemberontakan Bulgaria melibatkan total sepuluh ribu petani. Dalam pertempuran terdapat sekitar tujuh ratus korban tewas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2860 seconds (0.1#10.140)