Delapan Tahun Diculik, Dua Gadis Chibok Dibebaskan

Rabu, 22 Juni 2022 - 20:06 WIB
loading...
Delapan Tahun Diculik, Dua Gadis Chibok Dibebaskan
Gadis sekolah Chibok yang diculik Mary Dauda (kiri) dan Hauwa Joseph (kanan) yang diculik Boko Haram pada 2014 dibebaskan. Foto/France24/Audu MARTE AFP
A A A
ABUJA - Pasukan Nigeria telah menemukan dua mantan siswi yang diculik oleh kelompok teroris Boko Haram delapan tahun lalu. Demikian pernyataan yang dikeluarkan militer Nigeria.

Ini adalah pembebasan terbaru terhadap beberapa korban penculikan Chibok pada tahun 2014.

Kedua wanita itu masing-masing menggendong bayi di pangkuan mereka saat mereka diperlihatkan oleh militer, setelah ditawan oleh militan yang menyerbu sekolah mereka pada April 2014 di timur laut Nigeria dalam penculikan massal yang memicu kemarahan internasional.

Mayor Jenderal Christopher Musa, komandan militer pasukan di wilayah itu, mengatakan kepada wartawan bahwa gadis-gadis itu ditemukan pada 12 dan 14 Juni di dua lokasi berbeda oleh pasukan.

"Kami sangat beruntung bisa menemukan dua gadis Chibok," kata Musa.

Lusinan gerilyawan Boko Haram menyerbu sekolah asrama putri Chibok pada tahun 2014 dan menculik276 murid, yang pada saat itu berusia 12-17 tahun, ke dalam truk dalam penculikan sekolah massal pertama oleh kelompokterorisitu.

Lima puluh tujuh gadis berhasil melarikan diri dengan melompat dari truk tak lama setelah penculikan mereka sementara 80 dibebaskan dengan imbalan beberapa komandan Boko Haram yang ditahan setelah negosiasi dengan pemerintah Nigeria.



Dalam rilis baru-baru ini, salah satu wanita, Hauwa Joseph, ditemukan bersama dengan warga sipil lainnya pada 12 Juni di sekitar Bama setelah pasukan membongkar kamp Boko Haram, sementara yang lainnya, Mary Dauda, ditemukan kemudian di luar desa Ngoshe di distrik Gwoza, dekat perbatasan dengan Kamerun.

Pada tanggal 15 Juni militer mengatakan di Twitter bahwa mereka telah menemukan salah satu gadis Chibok bernama Mary Ngoshe. Dia ternyata adalah Mary Dauda.

"Saya berusia sembilan tahun ketika kami diculik dari sekolah kami di Chibok dan saya menikah belum lama ini dan memiliki anak," kata Joseph kepada wartawan di markas militer.

Suami dan ayah mertua Joseph terbunuh dalam serangan militer dan dia harus mengurus dirinya sendiri dan putranya yang berusia 14 bulan.

"Kami ditinggalkan, tidak ada yang peduli untuk menjaga kami. Kami tidak diberi makan," katanya.

Dauda, yang berusia 18 tahun saat diculik, menikah pada waktu yang berbeda dengan pejuang Boko Haram di kantong kelompok di hutan Sambisa.

"Mereka akan membuat Anda kelaparan dan memukuli Anda jika Anda menolak untuk shalat," kata Dauda tentang kehidupan di bawah Boko Haram.



Dia memutuskan untuk melarikan diri dan memberi tahu suaminya bahwa dia mengunjungi gadis Chibok lain di desa Dutse dekat Ngoshe, dekat perbatasan dengan Kamerun.

Dengan bantuan seorang lelaki tua yang tinggal di luar desa bersama keluarganya, Dauda berjalan kaki sepanjang malam ke Ngoshe di mana dia menyerah kepada pasukan di pagi hari.

"Semua gadis Chibok yang tersisa telah menikah dengan anak-anak. Saya meninggalkan lebih dari 20 di antaranya di Sambisa," katanya. "Saya sangat senang saya kembali," imbuhnya.

Setelah penculikan massal sekolah Chibok,Boko Harammelakukan beberapa penculikan massal dan serangan mematikan di sekolah-sekolah di timur laut.

Pada tahun 2018, para pejuang Islamic State West Africa Province (ISWAP) menculik 110 siswi berusia 11–19 tahun dari Government Girls Science and Technical College (GGSTC) Dapchi di negara bagian Yobe yang bertetangga.

Semua siswi dibebaskan sebulan kemudian kecuali Leah Sharibu, satu-satunya orang Kristen di antara gadis-gadis itu, yang ditahan oleh kelompok itu karena menolak untuk melepaskan keyakinannya.

Ribuananggota Boko Haram dan keluarganya telah menyerah selama setahun terakhir, melarikan diri dari pemboman pemerintah dan pertikaian dengan kelompok saingan Negara Islam Provinsi Afrika Barat.

Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 40.000 orang dan membuat 2,2 juta lainnya mengungsi sejak 2009.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2612 seconds (0.1#10.140)