Ukraina Siap Bertarung dengan Sekop jika Tak Ada Senjata Barat

Senin, 20 Juni 2022 - 18:37 WIB
loading...
A A A
“Politisi Barat, yang percaya Kiev harus membuat konsesi ke Rusia dan setuju menyelesaikan konflik dengan perjanjian damai karena situasi yang mengerikan di medan perang, salah,” papar Kuleba.

Ukraina memiliki beberapa persediaan militer terbesar di antara bekas republik Soviet ketika Uni Soviet bubar.

Sekarang Ukraina dikatakan kehilangan hingga setengah dari senjata beratnya saat berperang melawan Rusia dan sekutunya di Donbass.

Kiev telah memohon kepada Barat untuk mengirimkan senjata artileri, tank, dan jet tempur, tetapi hanya menerima sebagian kecil dari apa yang mereka minta.

Sekutu Ukraina mengatakan mereka khawatir Moskow dapat menganggap pengiriman senjata sebagai eskalasi yang serius, dan Moskow mungkin menganggap pemasok sebagai bagian dari permusuhan, klaim pejabat Barat.

Moskow memperingatkan setiap bantuan militer yang diberikan ke Ukraina meningkatkan dan memperpanjang konflik.

Rusia menuduh lawan-lawannya mengobarkan "perang sampai warga Ukraina terakhir" melawan Rusia.

Rusia menyerang negara tetangga pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1142 seconds (0.1#10.140)