Profil Sheikh Yasser Al-habib, Penulis Skenario Film The Lady of Heaven yang Dilarang di Banyak Negara
loading...
A
A
A
LONDON - Dunia perfilman akhir-akhir ini dibuat geger dengan rilisnya film The Lady of Heaven. Film bertema drama sejarah yang disutradarai Eli King ini skenarionya ditulis Sheikh Yasser Al-Habib.
Film ini menggambarkan tentang Fatimah, putri Nabi Muhammad SAW.
Sheikh Yasser Al-Habib merupakan imam dan cendekiawan asal Kuwait. Ia adalah cendekiawan Imamiyyah, salah satu kelompok terbesar dari Syiah, yang sekitar 85% penganut Syiah mengikuti ajaran tersebut.
Selain itu, ia juga merupakan imam The Mahdi Servants Union yang secara harfiah artinya Serikat Pelayan Mahdi, yakni organisasi religius Syiah yang berbasis di London, Inggris.
Ia juga pemimpin Masjid Al-Muhassin di Fulmer, Buckinghamshire.
Sheikh Yasser Al-Habib lahir lahir pada 20 Januari 1979 dari keluarga yang religius. Ia mulai mengenyam bangku pendidikannya di sekolah negeri Kuwait, hingga akhirnya kuliah di Universitas Kuwait dan mendapat gelar dari Fakultas Ilmu Politik.
Tidak hanya itu, Al-Habib juga mempelajari ilmu Islam tradisional di bawah bimbingan gurunya, Ayatollah Mohammed Reza Shirazi.
Al-Habib memang dikenal dengan ide-ide kontroversialnya. Ia bahkan pernah mendekam di penjara akibat membagikan rekaman kaset audio dari ceramah tentang masalah sejarah Islam kepada 10 hingga 20 orang di lingkungan tertutup.
Pada tahun 2004, ia juga dilaporkan perihal mempertanyakan perilaku dan integritas sejumlah sahabat Nabi Muhammad SAW, yang membuatnya dijatuhi hukuman 10 tahun di penjara Kuwait.
Ia juga sempat bolak-balik ke Iran dan Irak untuk melarikan diri. Sampai akhirnya, Sheikh Yasser Al-Habib pergi ke London dan mendapatkan suaka di sana.
Semenjak saat itu, Sheikh Yasser Al-Habib menetap di Buckinghamshire sembari aktif menyebarkan ajaran agama dan politik. Ia mendirikan Masjid Al-Muhassin dan mendirikan saluran TV Fadak.
Film ini menggambarkan tentang Fatimah, putri Nabi Muhammad SAW.
Sheikh Yasser Al-Habib merupakan imam dan cendekiawan asal Kuwait. Ia adalah cendekiawan Imamiyyah, salah satu kelompok terbesar dari Syiah, yang sekitar 85% penganut Syiah mengikuti ajaran tersebut.
Selain itu, ia juga merupakan imam The Mahdi Servants Union yang secara harfiah artinya Serikat Pelayan Mahdi, yakni organisasi religius Syiah yang berbasis di London, Inggris.
Ia juga pemimpin Masjid Al-Muhassin di Fulmer, Buckinghamshire.
Sheikh Yasser Al-Habib lahir lahir pada 20 Januari 1979 dari keluarga yang religius. Ia mulai mengenyam bangku pendidikannya di sekolah negeri Kuwait, hingga akhirnya kuliah di Universitas Kuwait dan mendapat gelar dari Fakultas Ilmu Politik.
Tidak hanya itu, Al-Habib juga mempelajari ilmu Islam tradisional di bawah bimbingan gurunya, Ayatollah Mohammed Reza Shirazi.
Al-Habib memang dikenal dengan ide-ide kontroversialnya. Ia bahkan pernah mendekam di penjara akibat membagikan rekaman kaset audio dari ceramah tentang masalah sejarah Islam kepada 10 hingga 20 orang di lingkungan tertutup.
Pada tahun 2004, ia juga dilaporkan perihal mempertanyakan perilaku dan integritas sejumlah sahabat Nabi Muhammad SAW, yang membuatnya dijatuhi hukuman 10 tahun di penjara Kuwait.
Ia juga sempat bolak-balik ke Iran dan Irak untuk melarikan diri. Sampai akhirnya, Sheikh Yasser Al-Habib pergi ke London dan mendapatkan suaka di sana.
Semenjak saat itu, Sheikh Yasser Al-Habib menetap di Buckinghamshire sembari aktif menyebarkan ajaran agama dan politik. Ia mendirikan Masjid Al-Muhassin dan mendirikan saluran TV Fadak.
(sya)